Jumat, 03 April 2020

Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus!






Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus!

Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus! Sebuah penelitian terbaru di Jepang mengatakan demikian. Jarang Gosok Gigi Malam bisa menyebabkan terpaparnya Coronavirus. Sama halnya dengan rajin mencuci tangan atau sering-sering pake hand sanitizer, ternyata gosok gigi malam juga bisa menghindarkan diri dari terpaparnya berbagai macam virus, termasuk Coronavirus. Masih sering tidak gosok gigi malam? Rubah kebiasaan buruk tersebut, atau siap-siap terpapar Coronavirus.

Sampai saat ini, aku pun masih meragukan keganasan Coronavirus yang katanya sangat mematikan tersebut. Pun dimana-mana bahas Coronavirus semua, aku masih jadi orang yang nggak yakin kalau Corona semenakutkan yang dibilang media. Walaupun kalau lihat perawat pakai baju hazmat lengkap dengan masker N95 serta menggunakan pelindung kepala, rasanya ketakutan akan corona dalam diri ku memang jadi meninggi. Tapi setelah itu berlalu, yaudah biasa aja. Corona ya Corona, Aku ya Aku. Jadi, kepingan-kepingan yang selama ini menghiasi hari ku yang berkaitan dengan coronavirus, lockdown, PSBB, Social Distancing, Physical Distancing dan istilah alay yang mencuat gegara corona ada, tetep aja nggak membuat hati kecil ku tunduk akan ketakutan yang disebarkan media-media mainstream.

Pola Pemberitaan Coronavirus

Paragraf di atas bukan berarti aku nantangin media, pemerintah atau Corona itu sendiri ya, tapi lebih ke arah "Ah Indonesia, polanya gini terus. Opini dimainkan, kecemasan dan ketakutan dibesarkan". Inget? Kemarin yang bahas RUU itu? Ada loh kejadian seorang manusia yang katanya manusia terpelajar dari kampus terkenal melakukan demo-demo alay yang disertai dengan membawa kertas dengan tulisan "Selangkangan Bukan Urusan Pemerintah". Oh shit men! Itu hal terTAI yang ku tau selama aku hidup. Bayangin, manusia terpelajar dari kampus terkenal, bisa sampai melakukan hal TAI kayak gitu. Aku mau ngatain GOBLOK tapi kok nyatanya aku Out Duluan dari kampus terkenal itu. Jadi, yaudah lah, lupakanlah kegoblokan itu. Tapi yang jelas, hal TAI tersebut bisa terjadi karena apa? Kompor panas dari media yang dinyalain terus menerus dan dijaga supaya nyala terus. Kemudian dibiarkan mati dengan sendirinya karena gasnya habis. Nah, aku jadi curiga kalau Coronavirus ini juga gitu. Soalnya, polanya sama.

Baca Juga: Drop Out From My University? No, I'm Out Duluan!

Tidak Perlu Takut Coronavirus

Tapi yang jelas, harusnya orang-orang tuh nggak perlu takut sama si Corona alay ini. Kita semua tahu bahwa jodoh, rezeki dan hidup mati seseorang ada di tangan Tuhan, buat yang percaya. Kalau ada yang nggak percaya terus pakai tameng "Jangan melakukan hal bodoh ini itu, kalau terpapar virus jangan menyalahkan Tuhan. Kamu udah dikasih otak, kenapa nggak bisa mikir. Jangan ceroboh, virus ini barang nggak kelihatan, bisa jadi kamu nularin ke orang lain. Kita harus berusaha melawan virus corona, kalau nggak berusaha ya sama aja" daaaan... hal-hal TAI lainnya yang seharusnya nggak usah digede-gedein lagi, karena semua orang juga udah TAU.

Kasih gambar dulu ah, biar semangat bacanya!

Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus!
Kamu udah mandi belum? Jarang mandi juga bisa kena Coronavirus tau!
Please lah, kamu yang bisa dengan entengnya goblok-goblokin tau ngata-ngatain orang lain yang nggak menuruti himbauan pemerintah dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa serta orang tersebut tetep nggak rajin-rajin amat cuci tangan disertai juga sama sekali nggak pake hand sanitizer, nggak pake masker; Jangan marah kalau orang tersebut ngatain balik, ANJING ALAY BANGET SIH! Aku ngupil, habis itu garuk titit, garuk pantat terus salaman sama orang, habis itu makan, nggak usah pakai alay-alay, cuman memanfaatkan kobokan di lamongan atau SS, nggak mati tuh sampai sekarang. Sekarang ini, kita lagi dipermaikan oleh sudut pandang kita masing-masing. Media punya peran dan andil cukup besar memankan sudut pandang kita. Menurut ku, ini tuh cuman masalah sudut pandang doang. Ku kasih ilustrasi...

Baca Juga: Turunkan Presiden Jokowi Sekarang Juga!

Ilustrasi Benda Asing

Ada sebuah benda asing yang tidak diketahui sebelumnya. Ibaratkan benda ini diem doang, kayak patung. Terus ada empat orang yang berdiri dari empat mata angin berbeda. Dari Utara, benda ini punya kepala, ada matanya, ada tanduknya, punya lidah dan mulut serta kakinya dua. Dari Timur, benda ini terlihat punya satu mata, dangan dua kaki dan memiliki ekor satu. Begitu juga dari Barat yang mengabarkan sama dengan yang terlihat dari Timur tapi yang dia lihat kakinya ada empat. Lain halnya yang lihat dari Selatan, "Kalian nih gimana sih goblok banget, jelas-jelas dia cuman punya ekor satu dan kakinya cuman dua, nggak ada kepala, nggak ada mata, nggak ada tanduk. Cuman punya ekor satu dan kakinya cuman dua". Padahal, benda yang dilihat dari Utara, Timur, Barat serta Selatan adalah benda yang sama. Tapi kenapa deskripsi dan penafsirannya beda? Karena perbedaan sudut pandang.

Cerimati lagi, kalau nggak paham, baca lagi paragraf berikut...

Coronavirus Hanya Perbedaan Sudut Pandang

etelah keempat orang ini berkumpul, kemudian mempertahankan argumen masing-masing. Gegara yang dari Selatan dateng terakhir, dia ngegas. Yang lainnya juga ikutan ngegas. Mulailah goblok-goblok, tai, anjing, asu, tolol, bajingan, semua kata-kata manis itu keluar dari masing-masing karena mempertahankan pendapatnya dan menganggap pendapat yang lain salah. Soalnya, yang mereka lihat benar adanya, hasil pengamatan sendiri, bukan jare-jare atau kata orang lain. Kemudian membuat mereka yakin kalau yang lainnya goblok. Selatan menganggap Utara, Timur dan Barat Goblok. Pun begitu juga mereka yang dianggap goblok menganggap yang lainnya goblok.

Sampai sini paham? Bu Dokter Suntik nih kalau nggak paham. Eh apa kamu yang mau nyuntik bu dokter? Wkwkwk
Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus!
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Ditengah perdebatan tidak penting tersebut, si Utara bilang "Ayo kita ke sana aja, kita lihat siapa yang benar dan siapa yang benar-benar goblok". Kemudian, keempat orang tersebut datang dari arah utara yang kemudian si Utara mengatakan "Itu lihat, benda asing yang ku lihat tadi ada di sana". Timur, Barat dan Selatan cuman melongo karena yang dikatakan Utara benar adanya. Pendapat selain pendapat Utara dianggap salah. Utara mulai diatas angin dan menganggap dirinya paling jago soal masalah mengamati benda asing yang belum pernah diketahui sebelumnya. Ditengah kejelasan yang terpampang nyata tersebut, perdebatan dari empat orang yang masing-masing menganggap lainnya bodoh ini kembali pecah. Karena kegaduhan yang mereka buat, menjadikan benda asing yang tadinya diam tersebut, mulai bergerak.

Wujud Aslinya

Hingga kemudian sosok benda asing tersebut terlihat mulai menampakkan wujud aslinya. Lalu mengeluarkan suara yang sangat kencang, seperti orang yang sedang marah. Kemudian membuat mereka semua tersadar. Ternyata, gambaran dari benda asing tersebut yang benar adalah penggabungan deskripsi dari keempat orang tadi digabung menjadi satu. Walaupun sudah digabung menjadi satu, masih ada yang belum mereka berempat lihat dan dengar. Yaitu suara benda tersebut. Yang ternyata sangat kencang sekali. Pun juga larinya yang ternyata tidak kalah kencang dibanding suaranya. Sedang menuju ke arah meraka berempat serta mengacungkan tanduknya dengan amarah yang berlipat ganda. Tapi mereka berempat tidak sadar kalau ternyata benda tersebut sedang marah karena mereka berempat belum tahu. Berhubung kecepatan benda tersebut yang saking kencangnya, sampai mereka berempat tidak bisa menghindar dan kemudian diseruduk lah keempat orang tersebut sampai mati. Jadi, siapa yang goblok?

Fakta Dibalik Coronavirus

Ternyata, saat kejadian goblok tersebut berlangsung, ada empat orang lagi lainnya dari empat mata angin yang berbeda sedang melihat kejadian goblok tersebut. Hingga kemudian, terciptalah empat pendapat lagi yang menghasilkan masalah baru. Satu, benda jahat tersebut namanya sapi. Dua, benda jahat tersebut namanya banteng. Tiga, ada empat orang goblok yang mati konyol diseruduk banteng. Empat, keempat orang tadi yang menyebabkan sapi itu marah.

And this is it, Coronavirus!

Baca Juga: Dampak Positif Coronavirus di Indonesia

Jadi, kamu paham kan Coronavirus ini apa? Berkacalah dari ilustrasi empat orang bodoh tersebut di atas. Tenang lah, ini cuman masalah sudut pandang doang. Boleh percaya, boleh enggak. Boleh percaya Utara, Selatan, Barat atau Timur; atau boleh juga percaya Satu, Dua, Tiga atau Empat; atau bisa juga kamu jadi UtaraSatu, SelatanTiga atau TimurSatu, bebas. Sesuka mu, sebisa mu, semampu mu!

Jarang Gosok Gigi Malam Bisa Menyebabkan Terpapar Coronavirus

Jadi, ini semua adalah opini pribadi ku. Yang mungkin ada kamu-kamu yang masih tetep percaya kalau jarang gosok gigi malam bisa menyebabkan terpapar Coronavirus. Bahkan sampai kamu baca tulisan ini hingga paragraf ini, kamu masih percaya hal tersebut benar adanya. Ku kasih tau ya, nggak ada itu penelitian dari Jepang yang bilang kalau Jarang Gosok Gigi Malam Menyebabkan Terpapar Coronavirus! Aku cuman ngarang. Bukan, aku bukan mau menyebar berita bohong atau hoaks. Tapi inilah gambaran yang selama ini menjadi ketakutan kita bersama.

Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus!
Gambar oleh Ri Butov dari Pixabay
Semua orang bisa punya media, bisa menyebarkannya, bisa membuat berita yang judulnya cuman click bait. Lihat lah kanan kiri atas bawah blog ini, isinya iklan semua. Jadi, buat apa sih ada orang yang bikin tulisan atau berita dengan judul spektakuler kalau bukan demi iklan yang ada di kanan kiri atas bawah media yang bersangkutan?

Loh, kok aku juga gitu berarti?

Ya jelas lah, aku juga butuh duit!

Makanya to, kamu ngiklan di blog ku, biar aku bisa beli pulsa buat paketan internet. Murah kok, mumpung lagi promo 75%. Bayar 25K IDR, iklan mu bisa tayang di blog ku ini selama 30 Hari. Dengan potensi penayangan iklan sebanyak 9000 kali/bulan.

Pasang Iklan Blog Murah

Baca Juga: Pasang Iklan di Papabackpacker

Sek sek, belum kelar..

Coronavirus: Momentum Untuk Berbenah


Jarang Gosok Gigi Malam? Awas Terpapar Coronavirus!

Mumpung semuanya lagi berbenah, budaya cuci tangan mulai digalakkan lagi, budaya bersih mulai digaungkan dimana-mana, pemakaian anti spetic untuk membunuh kuman disosialisasikan juga, mbok sekalian semuanya dibenahi juga sih. Kayak buang sampah harus di tempat sampah. Menaati rambu lalu lintas, kalau lampu merah ya berhenti. Kalau nggak boleh parkir ya jangan parkir. Kalau jalan satu arah ya jangan ngelawan arus daaan hal-hal buruk lainnya yang udah jadi kebiasaan buruk di Indonesia. Mari rubah semuanya sekalian jadi hal-hal yang memang seharusnya dilakukan. Jangan membenarkan yang biasa. Tapi mulailah membiasakan yang benar. Seharusnya wabah alay dari Coronavirus ini bisa dijadikan sebagai momentum untuk berbenah. Jadi, sudah rajin apa masih males-malesan gosok gigi malam? Awas Terpapar Coronavirus!

Tips Sebelumnya:

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Write comment

Back to Top