Judul Buku: Be The New You!
Penulis: Wirda Mansur
Penerbit: KataDepan
Distributor: HutaMedia
Tahun Terbit: Cetakan 2, Mei 201
ISBN: 978-602-5713-28-6
Tebal Buku: 282 Halaman
Penyunting: Widyawati Oktavia
Proofreader: EnHa
Desainer Sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penata Letak: Erina Puspitasari
Fotografer cover dan isi: Hans Hasnal
Sinopsis
Kita boleh kehilangan dia, tapi jangan sampai karena dia, kita jadi kehilangan "Dia".
Mampukan kita diamanashkan salah satu rahmat yang Allah berikan kepada kita?
Mampukah kita menjaga diri kita dengan amanah itu? Ya, rahmat cinta. Apalagi, di usia remaja
Di buki ini, Wirda Mansur nggak mau mengajakmu bergalau-galauan. Simpanlah masa lalu cukup di belakang saja. Jangan lihat-lihat lagi, jangan nengok, apalagi sampai ngubek-ngubek. Lupakan saja. Mari fokus memperbaiki diri, dan hanya melihat ke depan.
Selagi ada ksempatan hidup, selalu ada kesempayan untuk berubah. BE THE NEW YOU.
Baca Juga: Resign Itu Dipraktekin - Tim Wesfix
Bukan Resensi Buku
Waktu baca cover depannya, apalagi waktu baca tulisan "Berubahlah selagi ada kesempatan", langsung mikir "Eman Wirda Mansur yang anaknya Ustad Yusuf Mansur kenapa sih, kok bukunya gitu, emang dia pernah berbuat kesalahan apa sih, kok sampai ditulis jadi buku". Terus waktu balik ke bagian belakangnya, pas di bawah bagian sinopsisnya ada lagi tulisan serupa yang "Selagi ada kesmpatan hidup, selalu ada kesempatan untuk berubah". Wah gila sih ini, emang Wirda Mansur ngapain sih? Kok serem bahasannya. Jujur aja, aku langsung mikir yang aneh-aneh. Goblok emang pikiran ku. Tapi kalau menarik aris besarnya, itu tulisan di cover bukunya begitu, Wirda cantiknya kebangetan dan isi covernya kok kesalahan-kesalahan dan berubah-berubah kalau ada kesempatan. Yang ku pkirin waktu itu adalah wah anjir, Wirda ngapain nih.Apakah mungkin Wirda Mansur anaknya Ustad kondang melakukan hal-hal aneh yang ada di kepala ku ketika melewati situasi di atas seperti yang ku tulis? Apa jangan-jangan Wirda melakukan hal-hal kelewatan, terus dia mau cerita gimana ngelewatin masa-masa suramnya tersebut hingga dia berubah jadi orang yang sebaik dan semewah itu? Otak ku dibuat mainan sama Wirda dengan apa yang dia tulis di cover bukunya. Wah pasti nih, sesuatu yang bagus, pasti Wirda udah "ngapa-ngapain" nih. Dan betul sekali, itulah yang ku cari pertama kali waktu bukain buku Wirda. Ekspektasi ku tinggi banget, aku pengen menemukan hal "bagus" di buku ini. Sisi lain dari Wirda pasti ada di buku ini, entah sisi kelam atau emang otak ku aja yang ngeres wkwkwkwk.
Isi Buku
Buku ini terdiri dari 9 Bab. Kesembilan bab tersebut adalah:
- Love is a Gift
- My Love Story?
- Restart Your Heart
- Unhealthy Relationship? (Kaaan kaaan... ini pasti di bab ini bagian "sesuatu" yang lagi ku cari)
- Plan Your Life, Think Foward
- Zakaria Spirit: Never Give Up
- Ayuub Spirit: Hikmah Yakin & Sabar
- Ibrahim Spirit: Ketika Kita Kehilangan
- Yunus Spirit: Menghadapi Ujian dari Allah
Aku nggak akan spoiler tentang apa yang ditulis oleh Wirda dalam bukunya. Tapi dari judul babnya kan udah bisa ditebak ya arahnya kemana? Kalau ada yang mikir, wah anjir anak ustad ternyata begitu ya kelakuannya dulu. Lihat aja bab 4, judulnya aja kalau diartiin ke Bahasa Indonesia jadi "Pacaran Tidak Sehat". Ternyata dulu Wirda serusak itu. Tapi kalau lihat judul bab bagian akhir, oh ternyata dia sekarang udah taubat ya. Ada yang mikir gitu nggak? Kalau ada, kita sama!
Etapi jangan buru-buru ambil kesimpulan hanya dengan lihat dan baca yang ada di covernya aja. Ingat, selalu ada pepatah Don't Judge Book by It's Cover. Jadi kalau mau tau isinya ya kamu harus beli bukunya terus bacain semua kesembilan bab yang udah disajikan oleh Wirda melalui buku garapannya yang berjudul Be The New You! ini. Ku rasa 9 bab yang terbagi dalam 282 halaman akan sedikit bisa mengulik sisi lain dari Wirda Mansur. Sebenernya buku ini cocok banget buat para remaja yang sudah mulai menginjak masa "Burik sekali muka mu, pantesan nggak punya pacar" atau masa-masa "Punya titit masa buat kencing doang, percuma!". Tapi buat orang yang masih ngaku remaja kayak aku juga masih cocok kok bacain bukunya Wirda yang ini wkwkwkwk.
Belajar Dari Buku #PAPABUKABUKU
Kayaknya Be The New You karangan Wirda Mansur ini termasuk salah satu buku yang banyak ku peroleh sesuatu yang menurut ku baik dan bisa ditiru. Ya gimana, bukunya tebel banget soalnya, hampir 300 halaman. Buat kamu yang nggak mau kena spoiler, stop sampai sini aja bacanya. Karena habis ini bakalan ada beberapa konten spoiler yang mungkin nggak kamu suka. Tapi buat kamu yang nggak punya waktu buat baca buku, cukup dengan baca artikel ini, kamu bakalan ku kasih tau rangkuman hal baik yang menurut ku cocok buat ditiru. Tapi, mungkin bagian hal baik menurut ku, belum tentu juga jadi hal baik menurut mu ya. Pun begitu pula sebaliknya, hal yang nggak ku anggep baik bisa jadi menurut mu malah baik. Naaah... kalau gitu situasinya, silahkan tinggalkan di kolom komentar. Biar nanti bisa ku tambahin. Okeee, nggak usah banyak cakap lagi, nih... santap!Baca Juga: Samantha - Risa Sarasvati
Semua Itu Butuh Proses
"Satu lagi, semua itu butuh proses. Dan, kita sangat perlu, yang namanya merasakan proses, atau berproses. Nggak ada yang instan. Semua butuh keyakinan, coba lagi dan coba terus, sabar, naik step by step, hingga akhirnya sampai juga, deh. Dan, kita perlu bersabar" Be The New You! Halaman 136
Habis baca itu, aku langsung sadar. Nggak semua yang ku mau harus bisa langsung. Mungkin dulu sih bisa ya, waktu aku masih kecil, minta apa juga besoknya udah diturutin sama orang tua. Kalau sekarang, nggak bisa serta merta mau begitu terus. Emang semua harus ada usahanya, ada prosesnya, ada tahapan-tahapan yang musti dilaluin dulu. Kalau mau berpikir sih sebenernya waktu aku kecil dulu pun aslinya sama, semua ada prosesnya. Ada perjuangan orang tua ku, ada langkah-langkah yang dilakukan oleh orang tua ku untuk mewujudkan apa yang ku mau. Tapi aku nggak lihat dan tau itu semua. Yang ku tau cuman hasilnya. Padahal, dibalik itu semua ada proses panjang yang harus dilalui. Dan aku baru menyadarinya setelah membaca bagian tersebut. Ternyata hal instan pun ada prosesnya. Terus aku jadi inget meme-meme alay yang bertebaran di internet. Ternyata mie instan pun harus dimasak dulu.
Serahkan Hasilnya ke Allah
"Hasilnya mau bagaimana, kita serahkan saja ke Allah. Sing penting? Yakin, pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita semua" Be The New You! Halaman 139
Tapi bukan sudut pandang agama yang isinya dalil-dalil atau ayat-ayat berceramah, tapi lebih ke pemahaman yang masuk logika. Bukan berarti dalil atau ayat berceramah nggak baik ya, tapi ini buku konteksnya bukan ke arah sana. Yang beli buku ini pun juga pasti bukan yang lagi cari kumpulan ayat ceramah. Pasti yang cari buku ini mau beli bukunya karena Wirda cantiknya Wirda *eh
Ah intinya pokoknya, buku ini cocok buat dibaca oleh kamu yang mau melebarkan daya pikir logika mu dengan tanpa meninggalkan unsur agama di dalamnya. Setelah baca bagian di tersebut di atas, aku jug jadi langsung mikir, ah iya, bener sih, apa-apa kayaknya harus diserahin semua ke Allah. Ambisius boleh sih, tapi ingatlah, masih ada langit di atas langit. Jadi, apapun dan sebesar apapun usaha mu, serahkan hasilnya ke Allah. Eh kalau tuhan mu bukan Allah, ya serahkan semua hasilnya kepada Tuhan mu, biar DIA yang ngatur. Kita kan cuman caturnya.
Jangan Membuang Waktu
"Membuang-buang waktu untuk hal yang nggak bermanfaat, itu juga termasuk maksiat" Be The New You! Halaman 167
Jadi intinya gini, kalau misal sekarang kamu lagi melakukan kegiatan yang kamu rasa udah mulai nggak bermanfaat, padahal dulunya sangat bermanfaat. Mulai berpikirlah untuk mengganti kegiatan yang udah mulai kamu anggep nggak bermanfaat itu dengan kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat. Maksudnya gitu. Soalnya kehidupan sekarang tuh terlalu kompleks, hal yang dianggap bermanfaat bisa jadi 1 atau 2 tahun atau bahkan dalam hitungan bulan kemudian sudah jadi hal yang dianggap nggak bermanfaat. Yang tau itu bermanfaat atau enggak ya diri mu sendiri. Jadi, mulai tinggalkan lah hal yang kamu anggap nggak bermanfaat tersebut.
Jangan Suka Ngeluh
"Hikmahnya Apa? The Journey of sabar. The journey of never ngeluh, nggak pernah ngeluh, hehe. The journey of believe in Allah. Percaya sama Allah. Ain't no end, for Allah" Be The New You! Halaman 207
Ini aku jelasin segimana pun, kamu nggak akan paham. Soalnya inti dari apa yang akan disampaikan oleh Wirda bukan pada kutipan tersebut, tapi malah ada pada halaman sebelumnya. Karena banyak cerita menarik yang Wirda tulis pada halaman sebelumnya. Walaupun aku mau spoiler, tapi nggak terlalu spoiler, makanya buat kamu yang mau tau lebih jelas lagi, silahkan beli buku Wirda yang berjudul Be The New You ini. Tapi walaupun begitu, dari kutipan tersebut di atas pada halaman 207, ada satu kunci yang mungkin bisa jadi gambaran buat kamu. Yaitu pada kata sabar, ngeluh dan Ain't no end, for Allah yang artinya dalam Bahas Indonesia adalah tidak ada akhirnya untuk Allah.
Nah, sabar selalu erat kaitannya dengan keluhan. Jadi orang yang suka mengeluh, suka menggerutu bisa jadi bukan orang yang sabar. Apalagi kalau mengeluh udah jadi kebiasaannya. Mungkin hal remeh temen atau hal-hal terkecil pun akan menjadi pemantiknya untuk mengeluh. Contoh aja, menunggu. Emang sih menunggu adalah sesuatu yang membosankan dan jadi biang keladi keluhan. Eits, tapi tunggu dulu... kamu nunggunya sambil ngapain? Nggak ngapa-ngapain? Atau malah melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat? Scroll ke atas, pada bagian jangan membuang waktu. Kalau waktu nunggu habis itu kamu ngeluh, jadi siapa yang salah? Yang kamu tunggu atau kegiatan yang mbok lakukan waktu menunggu adalah kegiatan yang nggak bermanfaat? Pikir lagi coba. Atau perbaiki kebiasaan buruk tersebut. Jadi, jangan ngeluh!
Doa dan Masalah
"Masalah itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tapi, kita doa dah, semoga hidup kita nggak bermasalah-masalah amat" Be The New You! Halaman 228
Mungkin Wirda menyadur atau terinspirasi dari suatu ayat atau amalan sehingga bisa menuliskan kalimat yang ada pada kutipan di atas pada bukunya. Ini yang ku maksud kalau Wirda berceramah tapi nggak pakai ayat. Mungkin itu suatu bentuk ceramah yang dikemas dalam sebuah tulisan ala anak muda sehingga yang membaca pun nggak sadar kalau sedang dicermahi oleh Wirda. Tapi, yaitulah Wirda, anaknya Ustad kondang, tentu kesehariannya nggak akan jauh dari hal-hal yang berbau agamis. Tapi Wirda dengan sangat cerdik menyampaikan pesan ceramah dengan melalui kata-kata yang masuk jika dipikir melalui logika.
Jadi, bener apa kata Wirda, masalah itu tergantung gimana kita menyikapinya. Kalau kita menganggapnya sebagai masalah besar ya dia akan jadi besar. Begitu juga dengan sebaliknya. Pun juga apabila kita tidak menganggap masalah tersebut sebagai masalah, tentu kita nggak akan terganggu. Dengan cerdiknya wirda menyematkan pesan ceramah pada kalimat kedua kutipan tersebut di atas, "Tapi kita doa dah, semoga hidup kita nggak bermasalah-masalah amat. Jadi, masih inget nggak kapan terakhir kali kamu berdoa?
Jangan Bosan Berdoa
"Jangan pernah bosen, jangan pernah suntuk, dalam berdoa" Be The New You! Halaman 228
Aku nggak mau banyak nulis kata-kata ku pada bagian ini. Soalnya udah jelas banget pesannya kalau menurut ku. "Jangan pernah bosen, jangan pernah suntuk dalam berdoa".
Itulah beberapa hal yang bisa kuambil dan kupetik untuk jadi sebuah pelajaran yang bisa diteladani.
Jadi, kapan terkahir kali kamu baca buku?
Kalau aku sih, terakhir baca buku ini
Tidak ada komentar:
Write comment