Awalnya ku kira artikel ini telat banget keluarnya, soalnya udah hampir dua tahun aku jadi Juara 1 dalam ajang pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Pekalongan tahun 2017, aku baru bikin artikel beginian. Tapi ternyata enggak, malah ternyata ini waktu yang tepat ketika aku baru ngeluarin artikel beginian. Soalnya, jadi juara duta wisata itu ternyata nggak segampang yang ku bayangin. Lebih ribet ketimbang dadah-dadah, senyam-senyum jadi pajangan doang. Emangsih, orang-orang ngelihatnya begitu, soalnya mereka nggak pernah lihat prosesnya. Karena kebanyakan yang jadi juara duta wisata nggak pernah cerita kan? Oke, saatnya sekarang aku bercerita tentang tugas seorang duta wisata...
PS: Artikel ini akan sedikit banyak cerita tentang tugas ku sebagai juara duta wisata Kabupaten Pekalongan. Bukan tugas duta wisata pada umumnya ya...
Mau salaman sama Pak Bupati? Jadi duta wisata deh makanya
Ternyata, jadi juara duta wisata itu seru banget. Semacam pengalaman ekslusif yang diberikan Tuhan untuk makhlukNYA yang mau berusaha. Bayangin, setiap tahun cuman ada beberapa orang doang yang menyandang gelar juara. Kalau dibuat lebih spesifik lagi, setiap tahun cuman ada satu laki dan satu perempuan yang dinobatkan jadi juara satu di setiap daerahnya. Mari kita ngomongin Kabupaten Pekalongan doang, data BPS tahun 2015 aja mencatat ada delapan ratus ribuan penduduk yang ada di Kabupaten Pekalongan. Dari sekian banyak jumlah itu, cuman ada dua orang setiap tahunnya yang dianugerahi gelar yang cukup bergengsi tersebut. Jadi juara duta wisata eksklusif banget dong berarti? Ya lah jelas, aku mau nyombong kalau soal itu. Ebentar... ini kenapa jadi nyombong ya? Kan aku mau bahas tugas seorang juara duta wisata ya? Oke, kalau begitu mari lanjut baca paragraf selanjutnya.
Baca Juga: Peran Duta Wisata
Tugas pertama ku sebagai juara duta wisata Kabupaten Pekalongan waktu itu adalah menghadiri undangan acara Grand Final Pemilihan Brand Ambassador Klinik Kecantikan. Yang orang tau dan orang lihat, aku dateng kesana udah dengan batik lengan panjang yang nggak kuno, celana panjang ketat yang harus rapih dan rambut klimis yang selalu kelihatan basah serta sepatu pantofel yang harus kinclong. Bayangin deh, setiap harinya, aku selalu pake kaos oblong lengan pendek, pake celana training yang kebesaran, nggak pernah sisiran dan kemana-mana sukanya pake sandal jepit atau sneakers lah. Bisa dibayanginkan betapa tersiksanya aku ketika harus jadi Bayu "Duta Wisata" dibanding jadi Bayu Taufani Haryanto? Jawabannya adalah "Tersiksa Banget".
Nih, biasanya bentukan ku kayak begini. Terus disuruh rapih kayak foto dibawah paragraf ini? Gimana coba? |
Persiapan Sebelum Berangkat Tugas
Gimana nggak tersiksa banget, sebelum berangkat, di rumah aku harus udah nyiapin semua pakaian yang mau aku pakai sesempurna mungkin. Harus nyemir sepatu dulu. Harus beli minyak rambut. Harus pilih pakaian yang pas sama pasangan dinas. Harus cekcok dulu sama pasangan dinas mau pilih pakaian yang mana. Harus manahan gatelnya kepala karena tidak terbiasa menggunakan minyak begituan. Kaki ku harus kepanasan karena pantofel mana sih yang adem? Harus selalu senyum, aku yang terkenal galak dan jarang senyum harus memaksakan hal tersebut. Sangat nggak nyaman bukan? Iya bener banget, aku ngerasa sangat tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Kalau bisa dibilang tersiksa, iya agak tersiksa emang.Kalau premisnya kayak paragraf di atas, jelas bakalan banyak yang menilai kalau itu palsu. Hanya pura-pura dan itu nggak jadi diri sendiri serta pasti sangat tidak nyaman. Iya emang, aslinya itu yang aku rasain. Sangat tidak nyaman. Ribet banget soalnya. Belum lagi kalau harus tugas pakai pakaian adat. Ribetnya ditambah dua kali dibanding ribet yang di atas.
Rambut rapih, sepatu kinclong, baju samaan, celana ketat. Lihat tampilan ku yang asli dari foto di paragraf atas. Beda banget bukan? |
Tugas Pertama Seorang Duta Wisata
Nah... itu dia, menurut ku, tugas pertama dari seorang juara duta wisata adalah Mengalahkan Egonya Sendiri. Kadang aku sering kesel sama orang yang bilang "Enak ya jadi duta wisata, tugasnya gitu doang. Mejeng, dadah-dadah, senyam-senyum, kasih salam hormat. Terus fota-foto. Udah deh kelar". Aku sih nggak menyalahkan kalau persepsi orang tentang duta wisata itu kayak begitu. Emang kelihatannya kayak gitu kan? Tapi ternyata nggak semudah itu, paragraf di atas contohnya.Itu adalah hal-hal yang sekiranya wajar kalau aku keluhkan. Karena itu semua diluar kebiasaan ku. Tapi, di duta wisata aku jadi belajar untuk mengalahkan egoku sendiri. Keluhan yang seharusnya bisa ku ungkapkan, nggak jadi ku ungkapin. Malah jadi sebuah kegiatan menahan ego yang bisa dirubah menjadi suatu hal yang bisa menambah penilaian orang terhadap ku. Kan biasanya aku kaosan doang, nggak pernah rapi, tapi gegara duta wisata, aku bisa rapih juga kan? Bisa keren juga kan? Itu berkat mengalahkan ego. Baca kalimat pertama paragraf ini deh.
Jadi duta wisata itu enak banget. Salah satu cara untuk memperoleh yang namanya "JALAN-JALAN GRATIS" |
Emangnya Senyum-Senyum Tugas Duta Wisata?
Tugas kedua yang sering ku peroleh setelah menjadi juara duta wisata adalah sering menghadiri acara yang berkaitan dengan kedinasan. Ada tamu dari luar negeri, diundang. Ada tamu dari pemerintah daerah lain, diundang. Ada kegiatan yang berhubungan dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata otomatis diundang. Pokoknya setiap ada kegiatan kedinasan seringnya diundang sih. Tugasnya ngapain? Ya itu tadi yang udah ku bilang, yang sering orang lihat kalau duta wisata itu tugasnya ya cuman mejeng, senyam-senyum, kasih salam, ngarahin tamu undangan ke tempat yang udah disediakan. Ya sebatas itu doang sihnya. Kadang juga jadi informan, ditanyain sama pengunjung atau diwanwancara sama media lokal tentang acara yang berlangsung, kadang juga disuruh jadi MC, kadang juga disuruh nyanyi. Macem-macem deh, tugas tak terduga yang nggak terbayangkan pun kadang tiba-tiba ada aja gitu. Seru deh pokoknya, jadi belajar hal baru.Tapi ya aslinya nggak sesimpel itu, kalau ada tugas dadakan, mau nggak mau, bisa nggak bisa, harus bisa dan harus siap. Tugas kedua ini bisa juga dibilang kalau duta wisata itu mempromosikan kegiatan yang ada di daerah. Nggak melulu tentang wisata, tapi semua kegiatan yang dihadiri. Paling enggak kan sosial media official bakalan ngeposting kegiatan yang sedang dilakukan atau telah dilaksanakan oleh duta wisatanya, sehingga dapat mempromosikan kegiatan atau wisata tersebut. Duta wisata ambil bagian dalam hal itu sebagai pelopor promosi wisata.
Baca Juga: Duta Wisata: How and Why?
Karena aku nggak punya foto ku pas lagi di provinsi, jadi kasih foto cewek cantik aja ya |
Mewakili Daerah ke Pemilihan Tingkat Provinsi
Hal yang paling membanggakan setelah menjadi juara duta wisata adalah mewakili Kabupaten Pekalongan di ajang pemilihan Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah. Ini kayaknya kalau dibahas detail bakalan panjang, ntar mau ku bikin tulisan tersendiri aja kali ya, biar aku bisa ngebahas lebih mendetail. Untuk kali ini akan ku bahas secara garis besar aja kali ya. Jelas, kalau mau ikut ajang yang tingkatannya lebih tinggi, terlebih lagi mewakili daerah, pasti persiapannya mati-matian. Harapannya supaya bisa berbicara banyak dan memperoleh hasil yang terbaik dari ajang tersebut. Ya, minimal nggak malu-maluin deh di sana.Persiapannya tuh macem-macem, banyak banget. Yang paling hectic itu nyiapin pakaian. Soalnya sebisa mungkin harus senada sama pasangan. Terus persiapan materi jelas ya, musti belajar macem-macem hal yang berkaitan dengan wisata pada skala tingkatan yang lebih tinggi. Hal yang paling bikin greget menurut ku adalah persiapan Apresiasi Seni. Apalagi buat ku yang bukan merupakan orang yang nyeni banget, kegiatan tersebut sangat menguras batin. Gimana enggak, dalam waktu hanya beberapa bulan, aku harus belajar seni. Sehingga terlihat di depan orang-orang kalau aku setidaknya bisa mengapresiasi suatu karya seni. Itu jujur aja, susah banget kalau menurut ku sih.
Nah kan... ini belum semuanya ku bahas tapi paragrafnya udah sepanjang ini kan. Nanti deh bagian ini ku bahas pada tulisan terpisah, soalnya aku mau cerita agak banyak tentang gimana serunya ajang pemilihan duta wisata di provinsi dibanding di daerah, terus apa bedanya, terus gimana atmosfernya, tekanannya, enaknya, nggak enaknya, banyak deh yang harus dibahas. Ntar ya bakalan ku tulis di tulisan terpisah. Jadi, tugas ke tiga duta wisata adalah Mewakili Kabupaten Pekalongan dalam Ajang Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Pengertian Duta Wisata
MAU MAKAN DURIAN GRATIS? TUH LIHAT... DI BELAKANG. JATAHNYA DUTA WISATA CUY! |
Jadi, Apa Tugas Duta Wisata?
Kalau ditarik dalam tiga hal besar, kayaknya tugas seorang juara duta wisata nggak jauh dari tiga hal besar di atas sih kalau menurut ku. Seinget ku sih nggak jauh-jauh dari tiga hal besar yang udah ku tulis tadi. Kalaupun toh ada yang beda, mungkin bisa aja percabangan dari tiga hal tadi yang belum sempet ku tulis. Kalau ada tambahan lainnya, bisa kok di tulis di kolom komentar, biar bisa ku tambahin lagi di artikel ini. Biar makin banyak orang yang tau tentang duta wisata dengan segala keluh kesah, kebanggaan, tangis dan canda tawanya serta persahabatan dan perjuli(d)tannya. Seru deh pokoknya, bakalan ada banyak cerita yang belum pernah kamu dapetin dari organisasi atau ikatan lainnya manapun.Kamu jomblo tapi mau punya gandengan? Salah satu caranya ya jadi duta wisata cuy |
Bisa dibaca di sini:
- Tips Lolos Tes Administrasi Duta Wisata
- Tips Lolos Tes Tertulis Pemilihan Duta Wisata
- Tips Lolos Tes Wawancara Pemilihan Duta Wisata
- Tips Tes Unjuk Bakat
- Cara Dapet Gelar Mas Intelegensia
- Cara Dapet Gelar Mbak Intelegensia
- Tips Untuk Memperoleh Gelar Dalam Pemilihan Duta Wisata
Tidak ada komentar:
Write comment