Duta Wisata adalah remaja berusia 16 sampai 25 tahun pemenang Pemilihan Duta Wisata di tiap daerah di Indonesia. Tingkatan Duta Wisata ini dimulai dari yang terkecil, yaitu Duta Wisata Tingkat Kota atau Kabupaten, kemudian Duta Wisata Tingkat Provinsi dan terakhir Duta Wisata Indonesia, yang kepesertaannya diikuti oleh para peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka diharapkan menjadi citra teladan generasi muda daerah dan juga Indonesia yang dinamis, kreatif dan cerdas, juga menjadi ujung tombak Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata dalam mempromosikan kepariwisataan Indonesia secara daerah, nasional maupun internasional.
Daftar Isi |
1. Pengertian Duta Wisata
Menurut ku, Duta Wisata adalah merupakan sebuah "sebutan" untuk ikon pariwisata dan kebudayaan yang terdiri dari sepasang anak muda dan mudi yang terpilih setelah melewati serangkaian seleksi. Proses seleksi tersebut dikemas dalam bentuk pemilihan dengan format yang bisa dikatakan hampir serupa dengan kontes kecantikan. Tetapi, ada tambahan unsur "kearifan lokal" sesuai dengan daerah masing-masing. Proses seleksi di tiap daerah pun berbeda-beda menyesuaikan adat dan kebiasaan di daerah. Oh ya, tentunya juga menyesuaikan anggaran daerah.
Dari pengertian Duta Wisata di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya Duta Wisata ini adalah sosok pemuda dan pemudi yang diharapkan mampu merepresentasikan dan membantu tugas dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata untuk mempromosikan daya tarik kebudayaan dan pariwisata yang ada di suatu lingkup wilayah. Sehingga, pemenang dalam ajang pemilihan Duta Wisata diharapkan untuk dapat memahami dan menjalankan segala filosofi luhur kebudayaan dari daerah asalnya. Juga dapat mengenalkan potensi atau daya tarik wisata yang ada di daerahnya.
Harusnya sih gitu, sebelum diberbagai daerah terjadi perubahan. Dulunya, kedinasan yang menaungi Duta Wisata ini adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Sehingga, pemenang dari Pemilihan Duta Wisata sangat identik dengan "paham budaya dan pariwisata". Namun, sekarang kedinasan yang menaunginya berubah. Dari yang sebelumnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menjadi Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata. Sementara Dinas Kebudayaan, melebur bersama Dinas Pendidikan menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Oleh karena sebab itu, bisa jadi definisi di atas tadi yang sudah ku ketik, menjadi tidak relevan dengan keadaan sekarang. Karena Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata telah berubah, seharusnya ada ajang lain yang bisa merepresentasikan keduanya. Duta Wisata berdiri sendiri, yang khusus berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Pariwisata. Kemudian ada Duta Kebudayaan, yang khusus berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Kebudayaan.
Ntah lah, daripada pembahasan menjadi melebar-lebar, lebih baik kita selesaikan bagian ini sampai di sini saja. Yang jelas, tanggung jawab Duta Wisata yang ku tahu selama ini adalah yang berkaitan dengan Pariwisata. Jadi, apa-apa yang berkaitan dengan Pariwisata, Duta Wisata selalu ikut andil di dalamnya.
Sejatinya, definisi tentang Duta Wisata ini, aku nggak menemukan definisi resminya. Jadi, pengertian Duta Wisata yang udah ku krtik ini adalah berdasarkan versi ku. Yang selama ini mengikuti ajang Pemilihan Duta Wisata di daerah. Baik menjadi peserta, finalis, maupun menjadi panitia penyelenggaraan ajang tersebut di wilayah Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Tips Lolos Tes Wawancara Duta Wisata
2. Tingkatan Duta Wisata
Sejatinya, tingkatan Duta Wisata ini dimulai dari tingkat Kota atau Kabupaten (Tergantung dimana tempat tinggal mu). Lalu, tingkat Provinsi. Kemudian yang tertinggi adalah Tingkat Nasional. Bahkan ada beberapa daerah yang mengadakan pemilihan Duta Wisata tingkat Desa dan juga Kecamatan. Namun, dikarenakan tidak ada kedinasan yang membawahinya, biasanya diadakan secara swadaya masyarakat. Sehingga ajang pemilihan Duta Wisata dibawah tingkatan Kabupaten, biasanya tidak bertahan lama.
Untuk pemilihan Duta Wisata tingkat Kota atau Kabupaten, biasanya pesertanya adalah pemuda atau pemudi yang tinggal di daerah tersebut. Bisa dibuktikan dengan yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau dengan menunjukkan surat keterangan domisili. Untuk hal ini, bisanya tiap daerah memiliki ketentuan masing-masing. Ada yang dengan menggunakan kriteria tersebut di atas, atau hanya dengan menggunakan kriteria berdasarkan KTP. Sehingga, biasanya jumlah pendaftar mencapai ratusan orang.
Sementara itu, untuk pemilihan Duta Wisata tingkat Provinsi, pesertanya adalah para duta wisata yang telah terpilih sebelumnya pada tingkat daerah (Kota atau Kabupaten). Jumlah pesertanya pun tergantung dari seberapa banyak Kota atau Kabupaten yang tergabung dalam satu provinsi. Dalam tingkatan ini, biasanya, para peserta adalah para juara di daerah. Wajarnya, adalah para juara satu di tiap daerah. Namun, apabila juara satu berhalangan, bisa digantikan oleh wakilnya.
Lalu, untuk tingkat Nasional yang biasanya dikenal dengan sebutan Duta Wisata Indonesia, kepesertaannya sama dengan pada tingkat provinsi. Namun, yang berbeda adalah peserta yang mewakili adalah juara Duta Wisata pada tingkat Provinsi. Saat tulisan ini dibuat, total di Indonesia ada 35 Provinsi. Sehingga pesertanya akan ada 70 orang. Yang terdiri dari 35 juara Duta Wisata tingkat Provinsi laki-laki dan 35 Juara Duta WIsata tingkat Provinsi perempuan.
Baca Juga: Bakat yang Bisa Ditampilkan saat Tes Duta Wisata
3. Tujuan Mengikuti Duta Wisata
Kasih yang Seger-Seger Dulu. Biar Semangat Bacanya. Ini Mbak Arfemisantya Yoana Ramadhani. Duta Wisata Sragen Tahun 2018 yang Kemudian Menjadi Mbak Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah di Tahun yang Sama dan menjadi Top 5 Duta Wisata Indonesia pada tahun berikutnya. Sumber Gambar: Dispora Kab. Sragen |
Nah ini, pertanyaan yang sering diajukan saat seleksi Duta Wisata, "Apa tujuan anda mengikuti Duta Wisata?". Biasanya jawabannya standart, ingin memajukan pariwisata di daerah, ingin menambah pengalaman, ingin menambah teman, ingin mencoba suatu hal yang baru, ingin berkontribusi lebih dan jawaban-jawaban lain yang terdengar standart dan kurang menarik. Soalnya, semua orang bakalan jawab kayak gitu.
Apalagi ada jawaban penuh motivasi tingkat tinggi seperti ingin membenahi pariwisata yang ada di daerah, ingin membuat jalan akses yang baik ke tempat wisata, ingin membuat tempat wisata baru yang mengangkat kearifan lokal, juga ada yang ingin mengembangkan tempat wisata yang sudah ada menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jawaban tersebut memang terdengar bagus dan visioner. Tapi, coba dipikir, kamu, entah siapapun itu, emang punya duit seberapa banyak? Kok mau benerin jalan, mau membuat wisata baru, mau mengembangkan wisata yang sudah ada, terus mau menciptakan genre wisata yang baru. Itu nggak lebih dari motivasi personal. Kalau itu semua bisa kamu lakukan, emang bagus. Tapi, jawaban seperti itu nggak menjawab pertanyaan tentang apa tujuan mu mengikuti Duta Wisata.
Saran ku, karena ini adalah ajang pemilihan Duta Wisata, sebisa mungkin jawab pertanyaan "Tujuan Mengikuti Duta Wisata" dengan jawaban yang memang menjadi tujuan mu, kemudian dikaitkan dengan hal-hal yang berbau wisata. Kalau dulu waktu aku mengikuti seleksi pemilihan Duta Wisata di Kabupaten Pekalongan, ketika ada pertanyaan seperti di atas, jawaban ku adalah "Memenuhi undangan sama nemenin temen". Karena emang waktu dulu ada surat ke kantor kepala desa tentang penunjukan kepada desa tempat aku tinggal untuk mengirimkan wakilnya, minimal dua. Satu laki-laki dan satu perempuan. Sewaktu udah dapet calon pendaftar perempuan, dia menyertakan syarat. "Aku kalau sendirian nggak mau, harus ada temennya". Daripada nggak mengirimkan perwakilannya, oleh karena itu, aku hadir untuk memenuhi undangan dan menemani teman. Jadilah begitu jawaban ku ketika ditanya apa tujuan ku mengikuti pemilihan Duta Wisata.
Tapi, kamu nggak perlu meniru cara tersebut di atas. Itu cara orang-orang yang emang nggak niat. Kalau emang kamu memiliki niatan khusus dan tekad yang kuat untuk mengikuti seleksi pemilihan Duta Wisata, kayaknya kamu musti menentukan tujuan mu dulu sebelum proses seleksi berjalan. Selain berguna untuk menjawab pertanyaan seleksi, ku yakin juga akan berguna untuk menata tujuan hidup mu setelahnya. Berikut ku berikan sedikit gambaran beberapa jawaban untuk menjawab pertanyaan di atas:
- Selama ini Duta Wisata dikenal sebagai sosok yang nggak terlalu berguna, kerjaannya cuman dadah-dadah sama senyam-senyum doang untuk menerima tamu daerah. Tujuan ku ikut seleksi Duta Wisata adalah mau membuktikan sendiri kalau tugas duta wisata nggak cuman gitu-gitu doang yang selama ini sering dilihat masyarakat. Setelah itu, aku mau memberitahu orang-orang, kalau tugas dan peran Duta Wisata nggak cuman gitu doang. Lalu, aku akan mematahkan stigma negatif tersebut.
- Selama ini aku belajar teknik fotografi dan videografi. Dengan keahlian yang aku miliki, aku mau berkontribusi lebih dan bekerjasama dengan para Duta Wisata lainnya yang ada. Untuk kemudian mendedikasikan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan ku.
- Beberapa tahun belakangan, aku suka membuat tulisan tentang wisata di media sosial milik ku. Dengan mengikuti seleksi ini, mungkin kebiasaan yang ku lakukan belakangan ini bisa membantu untuk dapat mempromosikan wisata yang ada di daerah kita. Sehingga, fungsi Duta Wisata sebagai jembatan promosi, dapat terlaksana.
Baca Juga: Cara Menjadi Duta Wisata
Tidak ada komentar:
Write comment