Langkah Menjadi YouTuber Profesional Bersama Gita Savitri Devi Skill Academy Review - Kayaknya semakin hari, Youtube semakin menjadi tren. Oleh karena itu, pasti akan semakin banyak yang ingin menjadi Youtuber. Tapi, nggak semua orang nemu bagaimana cara yang tepat untuk memulainya. Walaupun di Youtube sendiri banyak video yang membahas bagaimana caranya menjadi Youtube profesional. Tapi, ku rasa cara gratisan yang ada di Youtube masih banyak kurangnya. Oleh karena itu, aku iseng beli video kelas online di skillacademy.com yang judul kelasnya sesuai dengan judul tulisan ini. Kali ini, aku akan mengulas secara lengkap apa yang ada di video kelas online tersebut.
Disclaimer, ini bukan tulisan yang menduplikasi keseluruhan narasi yang disampaikan Gita Savitri Devi pada video kelas onlinenya di Skill Academy ya. Tapi cuman poin-poin penting yang sekiranya ku peroleh ketika telah menyelesaikan melihat dan mendengarkan seluruh isi materi yang ada di video kelas online tersebut.
Jadi, buat kamu yang mau mengetahui video kelas online Gita Savitri Devi yang berjudul "Langkah Menjadi YouTuber Profesional Bersama Gita Savitri Devi " silahkan beli sendiri kelas onlinenya langsung ke website Skill Academy ya. Aku nggak mau merusak karya orang dengan membagikannya secara gratis di sini. Karena mau gimana pun juga, apa yang dikerjakan oleh Gita Savitri dan Tim Skill Academy adalah ciptaan anak bangsa yang perlu untuk di dukung. Jadi, kalau mau lebih jelas dan lebih lengkapnya silahkan beli kelas onlinenya. Beli Kelas Online Gita Savitri
Baca Juga: Cara Membuat Kartu JENIUS yang Bisa Bayar Apa Aja!
1. Pengenalan Kelas
Pada bagian ini, Gita Savitri Devi mengenalkan dirinya secara singkat, padat dan jelas. Soalnya nggak perlu menceritakan panjang lebar siapa dia. Pasti orang yang beli video atau kelas online tersebut udah kenal siapa sosok Gita terlebih dahulu. Kalau belum, ya cari aja di Youtube, kan dia Youtuber. Pada video berdurasi 1 menit lebih 17 detik tersebut, Gita menjelaskan tentang kolaborasinya dengan Skill Academy yang dimana merupakan sebuah platform belajar online untuk meningkatkan skill atau keahlian profesional kita.
"Sekarang kan makin banyak nih channel-channel di youtube ya, soalnya dari yang muda sampai yang tua. Dari yang tadinya nonton tv nih, sekarang jadi beralih ke nonton Youtube" Terang Gita dalam kelas onlinenya.
Pada kelas online ini, Gita menerangkan kalau dia akan berbagi ilmu, tentunya melalui platform Skill Academy tentang bagaimana cara dan langkah-langkah untuk menjadi Youtuber profesional. "Dari awalnya yang kita harus mikirin konsepnya nih mau kayak gimana videonya. Sampai ke monetisasi video Youtubenya" Terang Gita sembari mengajak peserta kelas online untuk langsung mempelajari bab-bab selanjutnya. Tentunya untuk belajar bagaimana caranya untuk menjadi Youtuber profesional langsung dari video kelas online miliknya.
2. Mencari Tren Youtube
Biasanya nih, kalau orang nonton Youtube ada banyak tujuannya. Ada yang karena pingin cari hiburan aja. Nonton infotainment misalnya, cari-cari Vlog (Video Blog), terus nontonin video-video acak gitu. Ada juga yang pingin belajar sesuatu gitu. Entah itu belajar politik, belajar sains atau bahkan buat anak-anak sekolah ada banyak banget sekarang channel-channel YouTube yang mengedukasi. Nah selanjutnya tutorial. Ada yang mungkin pingin lihat make up tutorial atau bahkan tutorial masak.
Kalau kita pikir-pikir lagi di YouTube itu lebih banyak pilihan dibandingkan TV. Karena di YouTube itu sendiri content creator nya atau yang bikin videonya itu lebih punya banyak kebebasan untuk bikin channel apa dan bikin konten apa yang mereka pengen bikin. Karena itu, akhirnya kita kita nih para audiensnya jadi punya banyak pilihan nih mau nonton video yang kayak apa. Nah kalau di TV itu sendiri kan mungkin ada beberapa batasan atau restriction gitu ya, videonya yang seperti ini nggak boleh, yang begini boleh. Sementara di YouTube itu kita bebas mau nonton apa aja mau bikin video apa aja.
Kalau di zaman sekarang ini yang membedakan nih sama awal mula YouTube baru ada, adalah sekarang makin banyak channel-channel nya. Soalnya kayak aku bilang tadi di awal, makin banyak orang yang dari tadinya nonton TV akhirnya jadi nonton di YouTube. Udah gitu sekarang jadi makin banyak youtuber-youtuber yang dengan mudahnya bisa reaching (Mencapai) langsung one million (1 Juta) subscribers. Sementara kayak zaman dulu untuk dapetin satu juta subscriber itu cukup sulit. Maka dari itu sekarang banyak orang-orang seperti saya contohnya menjadikan itu sebagai pekerjaan. Karena emang bener banget YouTube itu bisa jadi lahan income buat kita. Entah itu misalnya bisa lewat Adsense, terus kita bisa kolaborasi sama brand atau bahkan kita bisa kolaborasi sama misalnya NGO atau pemerintah. Bahkan kita bisa loh kolaborasi bersama Google atau YouTube sendiri.
Nah, sekarang ini karena masih banyak orang yang nonton video YouTube akhirnya content Creator itu jadi makin banyak. Jadinya akhirnya channel-channel YouTube sendiri itu jadi makin banyak pilihannya dan genre juga makin luas. Zaman dulu nih, dikit banget deh YouTuber yang bisa sampai punya subscriber 1 juta gitu. Kalau sekarang banyak banget, ya gampang ibaratnya dalam waktu 2 bulan 3 bulan subscriber mereka udah bisa sampai berjuta-juta
Gimana nih sekarang udah cukup kaya tentang trend untuk YouTube yang sekarang lagi di video selanjutnya nih nanti saya akan ngebahas tentang apa aja yang perlu dipersiapkan untuk membuat channel YouTube.
Di atas, adalah narasi lengkap yang disuarakan oleh Gita Savitri Devi dari kelas onlinenya yang ada di Skill Academy dengan adanya beberapa bagian yang ku sesuaikan tanpa merubah maksud aslinya. Judul sub babnya pun sama dengan apa yang ada di aplikasi Skill Academy.
Setelah melihat dan mendengarkan kelasnya, bukannya aku makin paham gimana caranya untuk Mencari Tren di Youtube. Ku kira bab tersebut akan menjelaskan gimana caranya mencari sesuatu yang sedang tren di Youtube. Dengan harapan video yang akan kita buat memiliki kemungkinan untuk dilihat oleh banyak orang. Tapi ternyata tidak membahas hal tersebut, yang pada dasarnya agak tidak sesuai dengan judul babnya sama sekali.
Yaaa... walaupun secara tersirat Gita memberikan beberapa clue yang sekiranya dapat kita manfaatkan untuk mencari tren yang sedang ada di Youtube.
Oh ya, di bagian akhir video juga ada ringkasan dari Skill Academy. Kira-kira begini bunyinya
Youtube mengalami banyak perkembangan baik dari keberagaman konten, jumlah penonton, jumlah channel, hingga tujuan menonton youtube yang semakin beragam.
Cara menghasilkan uang dari Youtube:
- Adsense.
- Kolaborasi dengan brand.
- Kolaborasi dengan NGO atau Pemerintah, dan
- Kolaborasi dengan Youtube atau Google.
3. Membuat Video yang Berkualitas
|
Biar Adem, Biar Semangat bacanya, Nih ku Kasih Foto Gita Savitri dulu. Sumber: popbela.com |
Naaah ini, baru di bab 3 ini banyak banget ilmu yang bisa diterapkan. Gita membahas poin-poin penting apa saja yang sekiranya bisa diterapkan untuk dapat membuat video yang berkualitas. Kali ini, nggak seperti pada bab 2, aku nggak akan mengetikkan narasi yang dibacakan oleh Gita di sini. Aku hanya akan memberi tahu hal-hal yang sekiranya penting banget. Biar kamu penasaran dan kemudian membeli kelas online dari
Gita Savitri Devi ini di Skill Academy.
Gita membahas secara spesifik mengenai tahapan-tahapan untuk dapat membangun channel Youtube. tentu saja bukan cuman tahapan-tahapan yang bisa dengan mudahnya kamu temukan dari hasil pencarian di google ya. Tahapan-tahapan yang tentunya adalah versi dari Gita ketika dahulu dan yang dia terapkan untuk membangun Channel Youtubenya hingga bisa menjadi seperti sebesar sekarang ini. Tahapan tersebut diantaranya adalah:
- Memperkuat Branding Channel (Foto Channel, Banner dan Watermark)
"Desain untuk ketiga item ini harus kohesif" Kata Gita sembari menjelaskan lebih detail mengenai apa maksud dari memperkuat branding. Yaitu ketiganya harus memiliki font yang sama dan sesuai dengan branding channel. - Tetapkan Tujuan Channel
Intinya sih, sebelum memutuskan untuk membuat channel Youtube, sebaiknya tetapkan dahulu tujuannya untuk apa. Contohnya untuk hiburan, edukasi, curhat atau yang lainnya. - Pilih Target Penonton
Dengan menentukan target penonton, tentu akan lebih mudah ketika akan membuat video atau konten selanjutnya. Misalnya target penonton adalah wanita usia 20-25 tahun. Tentu video atau konten yang dibahas harus sesuai dengan target yang akan dipilih. Kalau tujuannya adalah wanita usia 20-25 tahun, yang jelas sih jangan bikin video yang mengedukasi tentang bagaimana cara merayu wanita wkwkwkw. Salah sasaran. - Riset untuk mendapatkan Ide Video
Nah... ini berhubungan dengan poin sebelumnya tentang "Pilih Target Penonton". Sebenernya kalau target yang dituju sesuai dengan harapan, perkara riset untuk menentukan ide video bukan masalah yang besar sih. Karena dari sana akan terlihat data-data yang digunakan dan yang berkaitan dengan orang yang melihat video kita. Data tersebut biasanya berupa kata kunci yang orang gunakan, jenis kelamin, usia, dll. yang didapat dari data milik Google. Dengan demikian, data tersebut dapat digunakan untuk meriset lebih dalam mengenai ide yang akan dituangkan dalam pembuatan video selanjutnya. - Buat Rincian Video
Pada tahap ini, Gita menjelaskan tentang proses yang dia lakukan sebelum membuat konten atau video yang akan diunggah pada Channel Youtubenya. Sehingga, ketika take video atau proses pengambilan video tidak memakan waktu yang terlalu lama. Karena sudah merencanakan dahulu dan mungkin membayangkan video yang dibuat akan menjadi seperti apa. Diantaranya adalah menyusun alur, script atau dialog percakapan, lokasi, properti yang dibutuhkan serta pritilan lain yang mungkin akan digunakan dalam proses pembuatan video. Sehingga akan mempercepat proses pengambilan video. Juga, video atau konten yang akan dibuat menjadi sesuai dengan tujuan pembuatannya.
Diluar hal tersebut di atas, Gita juga menerangkan bahwa apabila baru pertama kali ingin membuat video di Youtube, Gita menyarankan untuk menginvestasikan terlebih dahulu uang yang kalian punya untuk membeli mikrofon. Alat tersebut berfungsi untuk menunjang kejernihan suara pada video. Ini aku setuju banget sih, video yang gambarnya bagusnya kebangetan, tapi kalau audionya jelek, pasti nggak enak ditontonnya. Beda cerita kalau video yang mungkin secara kualitas gambar biasa aja, tapi audio yang dihasilkan jelas dan jernih banget, pasti lebih enak dinikmati dibanding yang audionya nggak jelas nggak karuan.
Sebenernya, masih banyak yang disampaikan Gita di bab 3 ini. Soalnya, apa yang ku tulis di atas baru sampai menit ke 6 doang. Padahal videonya ada sekitar 10 menit kurang sedikit. Artinya, masih banyak banget hal-hal lainnya yang Gita sampaikan pada kelas tersebut. Aku yang beli dan bayar sendiri kelas onlinenya di Skill Academy, nggak mau semudah itu membeberkan semua yang Gita sampaikan. Aku nggak mau rugi dooong. Jadi, bahasan pada bab ini ku cukupkan sampai di sini aja ya. Kalau kamu mau tau kelanjutan apa yang dibahas Gita, ya beli aja kelasnya di Skill Academy aja.
Ringkasan:
- Peralatan yang dibutuhkan untuk syuting di antaranya adalah kamera, mikrofon, dan peralatan pencahayaan.
- Upayakan membawakan video dengan komunikatif, interaktif, dan percaya diri.
- Setelah syuting, video perlu diedit terlebih dahulu. Pilih footage yang baik sambil memperhatikan alur cerita atau alur video.
- Gunakan tools editing yang dirasa mudah digunakan.
- Dalam menyisipkan backsound, perhatikan copyright lagu.
- Desain juga video thumbnail dengan jelas, simpel, dan merepresentasikan isi video.
4. Menjalin Hubungan dengan Penonton
Setelah aku mempelajari apa yang disampaikan oleh Gita melalui kelas onlinenya, aku jadi tersadar. Apa alasan mengapa channel Youtube ku yang udah dari tahun 2012 nggak berkembang sesuai dengan usianya. Hal-hal yang dibahas oleh Gita pada bab "Menjalin Hubunagn dengan Penonton" ini seakan menjawab persoalan yang selama ini ku hadapi. Diantaranya yang berhubungan dengan menjalin hubungan dengan penonton tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Gita diantaranya adalah sebagai berikut:
- Menyapa penonton.
- Ajak untuk like dan komen.
- Ajak untuk subscribe.
- Ajak untuk mengaktifkan lonceng channel.
- Membalas komentar channel.
- Libatkan penonton dalam membangun channel. Misalnya dalam menentukan konten yang akan dibuat selanjutnya dan membuat Q&A session.
- Mengevaluasi konten.
- Lihat komentar dari subscriber.
- Lihat rasio like dan dislike.
- Manfaatkan fitur Youtube Analytics untuk melihat performa channel dan video untuk mendapatkan insight.
5. Berkarir dalam Youtube
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk bisa berkarir di Youtube. Dalam artian bisa menghasilkan penghasilan atau pendapatan dari Youtube. Namun ada beberapa hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum bisa menikmati penghasilan yang bersumber dari Youtube. Diantaranya adalah dengan Memaksimalkan SEO Youtube dan Memonetisasi channel Youtube. Dari kedua hal tersebut, ada banyak hal yang perlu dilakukan lagi. Diantaranya adalah:
- Jumlah view & watch duration.
- Manfaatkan sosial media.
- Gunakan keyword yang relevan dengan video.
- Letakkan keyword di tumbhnail dan description box.
- Meningkatkan kualitas video.
- Meningkatkan frekuensi upload video.
- Aktivasi Adsense pada video.
- Endorsment.
- Affiliate Marketing.
Ringkasan:
- Agar dapat dimonetisasi, channel YouTube harus memeuhi persyaratan jumlah minimum subscriber dan minimum waktu tayang. Untuk itu, YouTuber dapat memanfaatkan algoritma Search Engine Optimization (SEO).
- Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi SEO adalah dengan sering mempromosikan video dan channel melalui berbagai media sosial, menggunakan keyword yang relevan dengan isi video, meletakkan keyword pada judul, description box, dan thumbnail, membuat judul yang menarik dan relevan dengan isi video, meningkatkan kualitas video baik dari segi visual, audio, durasi, maupun konten, dan mengunggah video baru secara konsisten.
Monetisasi Channel:
- Persyaratan mengajukan Program Partner YouTube dapat berubah, sebaiknya selalu mengupdate persyaratan pada halaman bantuan YouTube.
- Ketika persyaratan mengikuti Program Partner yang diajukan ke YouTube telah disetujui, maka channel dapat dimonetisasi.
- Selain AdSense, YouTube juga dapat menghasilkan uang melalui beberapa cara. Diantaranya adalah endorsment dan affiliate marketing.
- Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam bekerja sama dengan sebuah brand adalah: Brand harus legit, Sesuai dengan branding channel yang dibawa dan sesuai dengan target audiens yang dituju oleh channel.
Di atas adalah sedikit banget apa yang bisa kutangkep dan ku inget ketika telah berhasil menyelesaikan kelas online tersebut di atas. Jadi, emang materi yang dibawakan oleh Gita Savitri nggak sepowerful judul kelas onlinenya. Ekspektasi ku ketika membeli kelas ini adalah akan diajarkan atau diterangkan bagaimana car membuat Channel Youtube yang profesional. Mulai dari persiapannya, cara mencari materi videonya, cara rekaman videonya, pun berkaitan dengan peralatan kamera, microphone, lighting dan pritilan-pritilan kecil lainnya yang sangat dibutuhkan untuk dapat membuat video yang keren di Youtube. Sehingga bisa mendatangkan penotnon dan juga bisa memperoleh penghasilan dari Youtube.
Tapi ternyata tidak seperti yang ku bayangkan.
Sebenernya nggak banyak hal-hal yang bisa didapatkan dari kelas tersebut. Tapi ya nggak sedikit juga yang bisa didapat. Seperti yang udah ku tuliskan di atas. Perihal ada beberapa hal yang ternyata baru aku tau kalau hal remeh seperti itu ternyata bisa membuat video yang kita unggah di Youtube akan menjadi lebih baik dan banyak yang menonton. Tetapi, pada dasarnya apa yang disampaikan Gita melalui kelas onlinenya sudah banyak tersedia di Youtube atau di Google dan bisa didapatkan secara gratis pula. Cuman, mungkin materinya tersebar-sebar dan tercecer-cecer. Sehingga harus belajar dari banyak sumber yang mungkin berbeda-beda pula. Naaah,...kalau belajar melalui kelas online yang tersebut di atas, bisa belajar secara menyeluruh hanya dalam satu sumber saja. Sangat memudahkan sekali emang sih.
Oleh karena hal tersbut di atas, menurut ku, kelas online tantang "Langkah Menjadi YouTuber Profesional Bersama Gita Savitri" ini lebih cocok dibeli oleh orang-orang yang belum pernah sekalipun mengunggah video di Youtube. Kalau kamu udah pernah, mungkin video ini kurang cocok jika kamu beli dengan tujuan untuk mendatangkan banyak penonton dan juga menambah penghasilan dari Google Adsense. Walaupun begitu, mungkin ada beberapa hal yang selama ini belum kamu lakukan yang menurutku merupakan rahasia channel Gita Savitri hinnga bisa semeledak sekarang. Siapa tau RAHASIA CHANNEL GITA SAVITRI yang sudah diungkapan si pemilik channel dalam video kelas onlinenya, mungkin cocok juga apabila diterapkan di Youtube Channel milik mu.
Tidak ada komentar:
Write comment