Rabu, 23 Mei 2018

Tips Tes Unjuk Bakat saat Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Pekalongan Tahun 2018





Mas dan Mbak Berbakat Duta Wisata Kabupaten Pekalonga Tahun 2017. Namanya Mas Alief Priambodo sama Mbak Kamelia Aghitsna.
Dibanding tes tes sebelumnya, tes minat bakat ini adalah tes yang paling bergengsi. Kenapa? Karena, penampil terbaik dari tes ini udah pasti masuk ke dalam 10 pasang finalis yang bakalan lolos ke tahap selanjutnya. Kerennya lagi, penampil terbaik pada tes ini juga bakalan "langsung" dapet gelar. Yaitu gelar Mas dan Mbak Berbakat Duta Wisata Kabupaten Pekalongan Tahun 2018. Naaah pada artikel kali ini, aku bakalan ngasih "TIPS TES UNJUK BAKAT saat Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Pekalongan". Oke, Langsung aja baca paragraf selanjutnya...

Sebenernya, aku kurang setuju sama tes yang bertajuk "Tes Unjuk Bakat" ini. Kenapa? Emangnya ada ya orang yang berbakat? Baru lahir, langsung dia bisa nyanyi? Baru lahir, langsung dia bisa nari? Nggak ada to? Tapi nggak tau kenapa di masyarakat selaluuuu... aja bilangnya "Keren banget suaranya, dia punya bakat nyanyi. Keren banget cara narinya, dia punya bakat menari". Padahal, ada hal-hal yang kita nggak tau. Pada kenyataannya, orang itu sebelum tampil dihadapan yang ngelihat, dia udah berjam-jam bahkan berhari-hari atau bertahun-tahun latihan. Jadi, masih bisa dibilang sebagai bakat kah? Bukannya dia latihan terus-terusan sampek bisa? Kalau iya, berarti bukan bakat dong namanya? Udah nggak alami lagi kan?

Tenaaaang, itu cuman pemikiran ku doang. Pemikiran orang yang nggak punya bakat sama sekali. Ya kalau kamu mau bilang ini pembelaan diri ya nggak apa, emang itu tujuannya sih hehehe. Soalnya, aku nggak bisa nyanyi, nari apalagi, main musik juga nggak bisa. Pokoknya, segala hal yang berbau seni, aku nggak bisa. Kecuali ngeluarin air seni. Artinya, aku nggak berbakat kan ya? Gimana? Ada yang mengalami hal yang sama kayak aku? Kalau iya, artikel ini bakalan cocok banget buat kamu.

Naaaaah... waktu tau tes terakhir itu ada yang namanya "Tes Unjuk Bakat" rasanya kayak aku mau nyerah aja lah. Pengennya sih nggak usah berangkat tes terakhir tersebut. Lha gimana? Wong aku nggak punya bakat. Percuma kan berangkat tes tapi nampilin sesuatu yang nggak aku kuasai. Nggak mungkin aku dateng ke tes tersebut dengan nyapin file midi terus bilang ke panitia "Aku mau nyanyi". Nggak mungkin juga aku bawa gitar ke sana terus bilang "Aku mau main gitar". Itu namanya bunuh diri dan memalukan diri sendiri. Wong aku nggak berbakat dan nggak bisa melakukan hal berbau bakat dan seni tersebut. Kembali ke kalimat pertama pada paragraf kedua, "Aku kurang setuju sama kegiatan yang bertajuk Tes Unjuk Bakat ini". Pada dasarnya, aku cuman kurang setuju sama tajuk acara doang "Tes Unjuk Bakat". Kasihan kan orang-orang yang sejenis kayak aku yang nggak punya bakat ini? Udah nyerah duluan sebelum perang. Udah ngerasa kalah duluan. Udah ngerasa dikebiri dulu gegara satu hal yang namanya "bakat". Bedebah kau bakat.


Naaah... Ini Nanti Temu Teknik di Ruangan Ini, Tes Tertulis sama Tes Wawancara juga di Ruangan ini. Unjuk Bakat dari Kandidat Terbaik juga di Ruangan ini.
Tapi... tunggu dulu, itu cuman masalah tajuk acaranya doang kok. Pada prakteknya, nggak sesuatu yang berbau "bakat" doang yang bisa ditampilin dalam acara tersebut. Karena panitia tidak membatasi bakat apa yang boleh tampil dan bakat apa yang tidak boleh tampil. Jadi, bebas kamu mau nampilin apapun. Mau debus juga boleh, mau sulap potong leher juga boleh. Kuncinya disini: Buat orang yang merasa tidak berbakat dan nggak bisa mainin alat musik apapun atau nggak bisa melakukan apapun yang berbau seni, menurut ku kamu tinggal ngubah mindset mu doang sih. Anggep aja tes terakhir itu bukanlah tes yang bertujuan untuk menunjukkan bakat. Tapi, anggep aja tes tersebut adalah tes yang berfungsi untuk unjuk ketrampilan. Itu tips buat kamu kamu yang merasa tidak berbakat dan nggak bisa main musik atau kegiatan seni lainnya. Terus, tahun kemarin aku nampilin apa? Ini dia, bagian paling konyol dalam artikel kali ini...

Jadi aku satu-satunya peserta yang nggak mempraktekkan hal-hal berbau "bakat". Peserta lainnya pada nyanyi, main alat musik, baca puisi, story telling, akting, modeling, drama, musikalisasi puisi, nari daerah, nari tarian modern, main gamelan, sementara aku... coba tebak ngapain? Aku malah PRESENTASI. Acaranya unjuk bakat, tapi aku malah presentasi. Aku suka foto-foto aku suka ngeblog dan konsisten aku jalanin sampai sekarang. Kemudian aku berpikir "Ini suatu ketrampilan yang nggak semua orang bisa". Yaaah... walaupun nggak ada bau-bau seninya sama sekali sih. Yaudah, aku bisanya gitu doang, akhirnya aku presentasi pake layar LCD dengan membawa peralatan fotografi yang aku punya dan cetakan foto yang pernah aku ciptakan. Dalam slide presentasi juga aku cantumkan hasil keterampilan lainnya kayak gimana ngedit fotonya sama gimana bentuk blog milikku. Aneh kan? Emang, bisanya kayak gitu? Mau gimana lagi?

Lainnya pada duduk, aku mah berdiri sendiri ya.
Kalau itu menurut mu aneh, kamu kurang tepat. Soalnya ada bagian yang lebih aneh lagi menurut ku. Keterampilan yang mau tak tampilin itu kan nggak jelas ya masuk kategori mana, musik bukan, nari bukan dan drama juga bukan. Tapi, kamu tau aku masuk dikategori mana? Kategori Musik. Aneh kan? Yaudah lah biarin aja. Oh ya, jadi nanti bakat yang kamu tulis pas proses pendaftaran bakalan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil. Waktu tahun 2017 kemarin kayaknya cuman ada 3 kelompok doang. Yaitu kelompok Musik, Kelompok Tari dan Kelompok Drama. Jadi, nanti kalau misalnya bakat mu pantomim, ya mungkin bakalan dimasukin ke kelompok drama. Kalau nanti kamu mau nampilin bakat goyang dumang, ya mungkin kamu nanti bakalan masuk ke kelompok Tari. Naaah... kalau nanti ada manusia tak berbakat lagi dan milih cuman presentasi doang kayak aku, siap-siaplah masuk ke kelompok Musik. Kamu nggak bisa mengelak, kamu harus menerima itu hahaha 😀 Saat tes unjuk bakat ini, peserta cuman diberikan waktu tampil selama 7 menit. Jadi, dalam waktu yang singkat itu tunjukkan kemampuan terbaik mu. Tunjukkan bakat terbaik mu hingga dewan juri dan panitia memilih mu menjadi Mas atau Mbak Berbakat.

Setelah semua peserta selesai menampilkan bakatnya, bakalan diambil beberapa penampil terbaik dari setiap kelompok yang ada. Jadi, nanti ada paling enggak ada 6 orang yang masuk kandidat sebagai Mas atau Mbak Berbakat. Naaah... dari 6 itu, pasti bakalan ada 3 putra dan 3 putri. Tapi kalau kandidat yang diambil 6 ya, kalau kandidat yang di ambil 8 beda cerita lagi. Pokoknya mah dibagi rata 50% putra dan 50% putri. Setelah terpilih beberapa kandidat tersebut. Semua peserta bakalan dikumpulin lagi ke dalam ruangan aula. Di sana, seluruh kandidat akan menunjukkan kebolehannya sekali lagi di depan seluruh peserta, panitia dan dewan juri yang ada. Di sini nih, saat-saat paling mendebarkan. Soalnya, siapa yang bakalan dapet predikat Mas atau Mbak Berbakat bakalan udah ketahuan namanya. Tapi belum diumumin sama panitia. Soalnya, pengumuman bakalan diumumin semua saat malam grand final. Btw, jangan salah kaprah ya, itu tadi kandidat yang terpilih dari setiap kelompok belum tentu semuanya bakalan lolos ke tahap selanjutnya. Katakan ada 8 orang kandidat yang terpilih, paling nanti bakalan ada 2 putra dan 2 putri yang bakalan lolos ke tahap selanjutnya sekaligus berpeluang besar menjadi Mas atau Mbak Berbakat. Kalau dari 8 orang kandidat yang terpilih cuman ada 1 putra dan 1 putri yang lolos ke tahap selanjutnya. Nanti jadi nggak seru dong pas pengumuman. Wong udah jelas siapa yang bakal dapet predikat Mas atau Mbak Berbakat kan?

NB: Jadi penampil terbaik pada tahapan tes unjuk bakat nanti, nggak semuanya masuk jadi 10 pasang finalis. Cuman ada beberapa doang yang bakalan masuk menjadi 10 pasang finalis. Naaah... dari beberapa penampil terbaik tersebut, kalau misalnya dia nggak lolos ketahap selanjutnya, yaitu masuk jadi 10 pasang finalis, itu artinya secara otomatis gagal mendapatkan gelar Mas atau Mbak Berbakat. Naaah... ini dia yang namanya tiket emas.

TIPSNYA GINI: (Perhatiin kata atau kalimat bercetak tebal (Bold) ya, ada kata kunci penting di sana)
  1. Kalau mau jadi Mas atau Mbak Berbakat, jangan nampilin presentasi kayak yang aku tampilin. Dijamin, langsung dicoret dari kandidat Mas atau Mbak Berbakat.
  2. Siapin semua alat dan kostum terbaik yang kamu punya untuk mendukung penampilan mu nanti. Nggak mungkin kan kamu mau nari tapi pake sepatu pantofel sama celana panjang item? Jadi, siapkan kostum dan alat peraga terbaik mu.
  3. Kalau make up adalah salah satu cara untuk membuat penampilan mu semakin "nyata", lakukanlah.
  4. Inget, penampil terbaik berhak menyandang predikat "Mas dan Mbak Berbakat Duta Wisata Kabupaten Pekalongan Tahun 2018". Jadi, sebisa mungkin buatlah panitia dan dewan juri terpukau.
  5. Yang dinilai dari tes ini nggak cuman seberapa baik "bakat" yang kamu tampilkan. Tapi secara keseluruhan, meliputi penghayatan, kostum dari atas sampai bawah, keseriusan dan tingkat ketegangan mu. Jadi, kuasai panggung.
  6. Kalau kamu merasa kurang dalam tes administrasi, tes tertulis dan tes wawancara, ini adalah saat yang tepat untuk membalikkan keadaan. Apalagi kalau kamu punya passion yang besar dalam bidang ini, TUNJUKKANLAH.
  7. Jangan lupa, "Kandidat" penampil terbaik bakalan dapet "tiket emas" untuk masuk ke dalam 10 pasang finalis. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini.
  8. Heboh, ya kamu harus heboh. Buat panitia dan dewan juri tau kalau "Ini loh aku lagi tampil, tolong dilihat". Tanda kutip barusan, hanya berlaku dalam tes ini doang. Diluar tes ini, sebisa mungkin jangan lakukan hal tersebut.
  9. Buat yang nggak berbakat, mulai dari sekarang siapkan keterampilan yang kamu punya. Kalau ini aku rasa nggak ada yang nggak punya keterampilan. Pasti semuanya punya ketrampilan khusus.
  10. Mumpung waktunya masih lama, masih ada berpuluh-puluh hari lagi, siapkan segalanya secara matang. Terlebih, buat yang nggak punya "bakat". Kamu harus kerja ekstra keras untuk minimal menampilkan sedikit ketrampilan mu.

Are You The Next?
Semua tips saat tahapan tes udah aku bagiin semuanya. Hal-hal penting juga udah aku kasih cetak tebal (Bold). Kamu yang udah baca tinggal mempraktekkan semuanya. Kalau misal sekiranya tips-tips yang aku bagiin masih kurang, kamu bisa tambahin sendiri tips-tips tersebut. Atau kalau masih belum mantep dan yakin sama tips yang aku kasih, kalian bisa tanya kepada 10 pasang finalis Mas Mbak Duta Wisata Kabupaten Pekalongan Tahun 2017. Nggak tau siapa aja orangnya? Cari di google. Kalau nggak ada berarti kamu kudu nunggu postingan ku berikutnya hehehe.

Tips di atas kayaknya udah cukup sih menurut ku. Kecuali kalau ada yang kelupaan belum tak sampaikan ya hehehe 😀😀. Tapi kalau sekiranya ada yang belum jelas atau ada yang perlu ditanyain lebih mendalam lagi, kontak ku ada di bawah. Tinggal pilih aja mau ngehubungin aku lewat mana 😁

Show comments
Hide comments
2 komentar:
Write comment
  1. Mau nanya kak, Kalo berhijab bisa jadi duta wisata nggak kak? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget. Nggak ada larangan kayaknya deh. Tahun angkatan ku dulu, juara duanya berhijab. Tahun sebelum ku malah juara satunya berhijab. Sekarang nggak ada larangan sih setau ku. Semoga jawabannya bisa membantu yaaa hehehe

      Hapus

Back to Top