![]() |
Pernikahan Adat Jawa vs Pesta Pernikahan Impian. Lebih Baik Pilih yang Mana? Sumber: linandjirsa.com |
Sebelumnya aku mau cerita dulu...
Waktu tinggal di Semarang, aku pernah berkecimpung dengan dunia kawin-perkawinan. Tapi semenjak pindah ke Pekalongan, aku udah nggak pernah lagi menikmati legitnya dunia tersebut. Pucuk dicinta ulam tiba, pertengahan September kemarin ada temen yang ngajakin untuk kembali bernostagia dengan dunia perkawinan, tapi dengan peran yang berbeda. Kalau dulu pas di Semarang, aku lebih sering bersentuhan dengan lensa dan kamera. Beda dengan peran kali ini yang lebih sering bersetubuh dengan Handy Talkie dan susunan acara. Something new! Tapi ya nggak baru-baru amat sih, soalnya dulu aku juga pernah ngerasain hal serupa. Namun, kali ini jauh berbeda. Aku bakalan bekerjasama dengan orang yang bener-bener sama sekali belum pernah aku kenal sebelumnya, ketemu pun juga belum pernah. Intinya sih, ini aku lagi mengalami de javu kegiatan yang sama namun dengan orang yang berbeda. Cuman, aku nggak akan bercerita tentang itu. Kali ini aku bakalan bercerita tentang Perayaan Pesta Pernikahan Impian...
![]() |
Apakah kamu tega kalau tamu undangan mu berpermadani tratag-tratag kuno itu? Sumber: linandjirsa.com |
Nggak salah, emang aku mau nikah. Tapi... ya nggak sekarang juga. Nggak dalam waktu dekat ini deh. Kalau menurut rencana ku, masih lama lah ya. Mungkin sekitar enam atau tujuh tahun lagi lah. Tapi, masih bisa kurang atau bahkan bisa jadi malah lebih dari yang ku rencanakan. Apa yang ku yakinin sih, itu semua udah ada jalannya. Udah ada garisnya dan udah ditentukan sama sang maha pencipta. Sebelum aku bernyawa pun, kayaknya garis itu sudah Tuhan tuliskan. Jadi, buat apa diambil pusing?
Berkaitan dengan situasi yang ada di paragraf kedua,
Bentar... ini aku bikin tulisan ginian, bukan berarti aku mau pesta perayaan pernikahan ku jadi kayak gini ya. Tau sendiri kan kalau pernikahan itu adalah mempersatukan dua keluarga besar yang berbeda. Jadi, belum tentu waktu aku mau menikah dengan seseorang, konsep ini bakalan bisa ku gunakan dengan mudahnya. Aku bikin tulisan kayak gini itu cuman iseng doang sih. Cuman pengen mendokumentasikan dalam bentuk tulisan tentang apa yang akhir-akhir ini melayang-layang dipikiran ku. Siapa tau... di luar sana ada sepasang sejoli yang mau melangsungkan pernikahan, tapi nggak mau menggunakan acara yang mainstream gitu-gitu aja. Oke, lanjut!
![]() |
"Cermin ajaib, siapa perempuan paling cantik di negeri ini?" Sumber: theaterscript.com |
Kedua, kamu bayangin kalau kamu lagi nonton film.
Ketiga, kamu bayangin pertunjukan teater dengan tatanan cahaya yang menarik. (Jangan lupa bayangkan kombinasi musik dan tarian)
Keempat, mainkan imajinasi liar mu untuk menggabungkan langkah pertama, kedua dan ketiga sehingga memiliki jalan cerita yang bisa dipertontonkan. Apa? Dipertontonkan Bay? Maksudnya gimana?
Kalem anak iblis... Ini baru mau mulai ceritanya...
Yang ada di bayangan ku sih, bukan kedua mempelai pria dan wanita yang berjalan dari luar gedung yang memasuki tempat berlangsungnya acara. Kemudian diikutin orang tua dan saudaranya. Habis itu salam-salaman, tamunya makan terus habis itu pada pulang. Yaaa... seperti pernikahan pada umumnya sih. Tapi, pikiran liar ku berkata seperti ini:
![]() |
Bayangin, semua mata tamu undangan mu bakalan tertuju pada mu dan kamu jadi pusat perhatian mereka! Sumber: antoksoesanto.blogspot.com |
Ini dia... apa yang tadi ku sebut bisa dipertontonkan...
Jadi, nanti pesta pernikahannya itu semacam pertunjukan teater. Dimana mempelai pria memainkan perannya sebagai pangeran dan mempelai wanita memerankan Putri Tidur. Ceritanya bisa dimodifikasi sedemikain rupa sehingga tidak merusak durasi dan kesakralan acara yang dilangsungkan. Semua adegan harus dipikirkan secara matang. Mulai dari asal muasal gimana tuan putri tertidur dalam waktu yang lama. Hingga datanglah seorang pangeran yang bisa membangunkannya. Pertimbangkanlah untuk menampilkan adegan romantis dan yang bisa bikin baper tamu undangan secara live show. Sementara adegan prolog atau adegan pendahulu yang nggak bikin baper-baper amat, ditampilkan melalui layar besar yang memaikan video atau film adegan pendahulu tersebut (tentunya yang sudah dibuat jauh-jauh hari sebeleum acara berlangsung). Biar nggak monoton, musik pengiring sama tarian-tarian pendukung harus dijadikan sebagai selingan. Tatanan cahaya juga harus dimainkan sedemikian rupa untuk lebih mendramatisir pertunjukan.
![]() |
Nenek sihir memainkan perannya untuk membuat sang putri tertidur pulas terlalu lama. Sumber: jumpaonline.com |
Petunjukan dimulai dengan diputarnya film pada layar raksasa yang menutupi panggung utama. Semua lampu dipadamkan, sehingga semua mata hanya tertuju pada layar yang memutarkan adegan pendahuluan. Film tersebut menceritakan sebab musabab bagaimana awalnya sang tuan putri bisa mengalami masa tidur yang sangat panjang (Jalan ceritanya bisa diadopsi dari dongeng Putri Tidur). Adegan pada film diarahkan sedemikian rupa, sehingga tidak ada frame drop ketika layar digulung yang menandakan dimulainya pertunjukan teater. Saat layar mulai menggulung, penonton dikagetkan dengan kemunculan pangeran yang sedang bertarung menghadapi seseorang. Dandanan pangeran dan seseorang tersebut dibuat sedemikian mirip sehingga penonton sulit membedakan yang mana "pangeran yang merupakan mempelai pria" dan "seseorang yang menyerupai pangeran (pangeran palsu) tetapi bukan mempelai pria". Dalam adegan pertarungan tersebut, pangeran asli yang diperankan oleh mempelai pria dibuat mengalami kekalahan. Tujuannya adalah untuk mengecoh pentonton, agar mengira bahwa pangeran palsu adalah mempelai pria yang akan melangsungkan pernikahan.
![]() |
Bayangin, pesta pernikahan mu nanti ada kayak gininya. Apa nggak bikin merinding yang lihat? |
BOOOM...
![]() |
Kalau nikahan mu kayak gitu, yakinlah banyak orang yang pengen nikah lagi. Sumber: musicaltheatremusings.co.uk |
Ini baru namanya pernikahan zaman now. Percuma selama hidup mu, kamu jadi k-popers sejati atau jadi anak clubbing penggemar DJ Soda tapi nanti nikahan mu lagunya dangdutan doang. No, ini bukan memposisikan dangdut sebagai aliran musik yang rendahan. Cuman, biarlah imajinasi mu itu diberi peran lebih agar menghasilkan ide-ide liar yang berasal dari kesukaan, kegemaran atau hobi dari kedua mempelai yang akan melangsungkan pernikahan. Lalu, dikemas sedemikian rupa sehingga bisa diterapkan pada perayaan pesta pernikahannya.
![]() |
Wedding Enterance mu jalan dari luar gedung ke atas panggung doang? Katanya anak zaman now? Kalau kayak gitu doang mah, anak zaman old kali... Sumber: teater-teri.blogspot.com |
Jadi, itulah Perayaan Pesta Pernikahan Impian menurut versiku. Kalau aku boleh kasih nama sih, bakalan ku kasih nama "Wedding Theater". Lalu, seperti apakah Perayaan Pesta Pernikahan Impian menurut versi mu? Tuliskan di kolom komentar supaya bisa kubagikan ke orang lain. Siapa tau angan-angan receh nggak masuk akal mu malah bisa menginsipirasi orang lain kan? Let's share goodness 😀
![]() |
Nggak harus jadi anak raja kalau mau melaksanakan Royal Wedding. Buat sendiri Royal Wedding versimu dengan skenario yang kuat. Sumber: linandjirsa.com |
Tidak ada komentar:
Write comment