Kamis, 12 Maret 2015

Bola-Bali 3: Ah, di Pantai Suluban (g) Ada Susu Dijemurnya, (g) Ada Bule Berjemurnya!






Intro: Pantai Suluban ini masih satu garis pantai sama Pantai Pandawa dan Pantai Padang-Padang. Jadi, karakteristiknya nggak jauh beda lah ya. Tapi tetep ada pembedanya kok. Bedanya, ketenangan dan kesunyian bakalan lebih terasa di sini, dibandingkan dengan pantai yang tadi Papa sebut. Yakin lah, pantai ini masih bisa dikatakan sebagai "Pantai Tersembunyi". Kalau nggak percaya, mending simak penelusuran Papa berikut ini yok!

Pantai Suluban adalah sebuah pantai tersembunyi yang terletak di bawah sebuah bukit. Enggak kembar tapi bukitnya. Kalau mau bukit kembar, lihat punya Chelsea Islan aja yok? Tapi cari yang nggak di sensor, bagus kayaknya. Eh canda! Skip aja lah yok! Kalau dilanjutin bahaya, ntar malah bagi-bagi link! Kan berabe!

PS: Jangan bayangin, orang secantik ini lagi ganti baju, JANGAN. Foto pinjem dari SINI

Secara kasat mata sih, Pantai Suluban ini punya kemiripan dengan pantai-pantai yang ada di Gunungkidul sono. Bedanya, kalau Pantai di Gunungkidul kan letaknya di balik bukit, nah... kalau Pantai Suluban ini letaknya di bawah bukit. Bukitnya pun agak sama, terbentuk dari karang-karang zaman purba yang udah mengeras gitu. Secara karakter, memang agak-agak mirip. Tapi... beda kelas gitu. Gampangannya, kayak mobil Avanza dibanding Xenia gitu lah.

Karena berada di bawah bukit, untuk menuju ke Pantai Suluban ini butuh perjuangan yang enggak ringan loh. Soalnya, musti nurunin anak tangga dulu. Celakanya, anak tangga yang tersaji di sana, jumlahnya enggak sedikit. Bisa jadi, ratusan anak tangga guys! Secara, anak tangganya tersaji sedari pintu masuk sampai ke pantainya! Bayangin ajalah gimana capeknya, apalagi entar pas pulangnya. Kan wuanjing! Tapi santai, dibalik jalanan menyiksa ini, bakalan tersaji bongkahan surga dunia guys. Jadi, jangan ragu untuk menuruni ratusan anak tangga itu!

Pantai Suluban ini terletak di daerah Bali Selatan, tepatnya di Desa Pecatu, Badung, Bali. Kayaknya sih, ini pantai paling ujung yang ada di Bali Selatan deh. Soalnya, udah nggak ada jalan lagi yang bisa dilaluin ketika udah sampai di depan pintu masuknya. Adanya cuman ratusan anak tangga yang akan membimbing siapa pun yang melewatinya untuk menuju ke bawah. Jadi, untuk mencapai klimaks yang sempurna dengan sebongkah surga itu, harus melakukan yang namanya foreplay dulu. Foreplay-nya ya ini, turuni ratusan anak tangganya. Jadi, kalau mau dapet klimaks yang sempurna, jangan buru-buru tembak-tembakan, tapi ber-foreplay lah dulu. Gitu sih katanya, biar sama-sama ngerasain yang namanya klimaks *Eh. Ini yang klimaks-klimaks enggak jelas ya? Yang paham mah yang otaknya udah pada tercemar doang. Kalau belum tercemar mah enggak paham deh kayaknya. Jadi, apakah otak mu sudah tercemar?

Apa sih ini nggak jelas banget deh ya. Lanjut ajalah yuk!

Pada dasarnya, Pantai Suluban ini mirip-mirip lah sama Pantai Padang-Padang. Harus nurunin tangga sama ngelewatin tebing yang kayak goa. Terus, pasir pantainya juga sedikit doang. Bedanya, di sini ombaknya lebih besar. Selain itu, juga jarang ada bule yang berjemur dengan pakaian mininya. Makanya, masih jarang banget orang lokal yang mau ke sana. Secara, orang lokal mana suka sih sama pantai yang ombaknya besar, pasir pantainya dikit terus nggak ada bule telanjangnya. Mana pada suka! Ya kan? Jadi, kalau mau berlibur ke Bali dengan tujuan menghindari anak-anak alay yang sukanya buang sampah sembarangan, corat-coret nama pacarnya di batu, teriak-teriak cekikikan enggak jelas, manjangin tongkat saktinya dan dateng ke Bali cuman buat lihat bule bikinian, Pantai Suluban Jawabannya. Yakin lah, enggak bakalan tuh ditemuin manusia yang bentukannya kayak gitu. Yakin!

Epicnya, selain belum ditemukannya spesies anak-anak alay di Pantai Suluban, di sana bakalan tersaji tebing-tebing seksi guys. Serius! Tebingnya seksi banget! Epic banget! Kalau kata flora-fauna sih ini endemiknya Pantai Suluban gitu. Saking seksinya, Chelsea Islan yang lagi ganti baju pun masih kalah jauh. Chelsea Islan mah, tonjolannya kecil, Pantai Suluban noh, gede!

Pada bisa fokus kan? Jadi, itu bule ceritanya habis berselancar gitu, tapi udah mau pulang. Karena Papa belum sempet izin sama itu bule buat majang fotonya, jadi emang sengaja muka tuh bule dibuat enggak jelas. Dari pada ngelihatin yang enggak jelas, mending lihat yang jelas aja kan ya?

Untuk menuju ke secret beach yang satu ini enggak susah-susah amat kok. Enggak perlu naik mobil off road, enggak perlu naik bajaj oranye yang suaranya berisik, enggak perlu juga berdarah-darah buat beli helikopter dulu, nggak perlu! Cukup kendarailah kendaraan yang di punya, modal mulut, modal GPS, udah deh bisa sampai. Lagian, Pantai Suluban udah terdeteksi di Google Maps kok, tinggal ketikin "Pantai Suluban" ada kok pasti. Tapi, yang namanya GPS mah harus dibantuin sama mulut ya. Maksudnya, harus berkorban dikit buat nanya-nanya gitu. Tapi nanyanya jangan yang macem-macem loh, apa lagi sama bule "Will you marry me?" atau "Wanna fuck with me?" Jangan! Jangan gitu! Etapi enggak apa deng, siapa tau dapet. Ya to? Hahaha :D

Will you marry me itu artinya "Mau kah kamu kawin dengan ku?" gitu. Kalau Wanna fuck with me itu artinya "Mau kah kamu gulat di atas kasur sama saya?" Jadi, yang mana yang mau kamu tanyain ke Bule?

Ajaran yang rusak. Jangan dipraktekkin ya guys?!

Inilah catatan perjalanan dinas Papa kali ini. Catatan perjalanan yang singkat, padat, enggak jelas dan sedikit fotonya. Ketikannya singkat terus fotonya sedikit, disebabkan karena pantai ini pantas sekali untuk dinikmati. Iya, beda deh sama pantai lainnya yang fotogenik, yang bawaannya pengen jepretin setiap sudutnya. Di Pantai Suluban ini enggak bisa. Bawaannya mau nikmatin suasananya, diem, tenang, dengerin suara ombak tanpa ada tambahan suara teriakan anak alay, ngelihatin tebing seksi tanpa coretan nama sepasang kekasih alay, jalan-jalan kecil tanpa keganggu sampah berserakan. Ah! Suasana yang sulit ditemukan di pantai yang udah terlalu tenar di kalangan anak-anak alay!

Pokoknya, kalau mau mencari ketenangan dengan menghindari anak-anak alay, Pantai Suluban ini jawabannya. Iya, gitu. Itu yang bisa Papa simpulin setelah berhasil memuaskan nafsu birahi di sana.

Info lain mengenai Pantai Suluban dapat dilihat DI SINI, Detik Travel, dan Sindo News.
Kalau mau lihat foto yang lebih banyak tentang pantai ini bisa kunjungin blog kece yang satu ini DI SINI Serius! Di blog itu banyak fotonya, bagus-bagus pula :)


Jadi, masih mikir apa lagi buat nikmatin suasana yang setenang itu di Pantai Suluban? Masih nunggu apa lagi? Yok, angkat ranselnya!


Oke, Akhir Kata, Salam Buat Papa!


Bayu Taufani Haryanto
@papabackpacker
@bayutaufani

Show comments
Hide comments
12 komentar:
Write comment
  1. Hooo... aku paham. Ini kayaknya ditulis sambil "tegang" karena habis menikmati bule-bule berbusana mini, ahak ahak ahak. :D

    Tapi kayaknya turun tebingnya nggak tinggi-tinggi banget ya (ada fotonya ga?). Aku pernah itu ke pantai Ngunggah di Gunung Kidul. Dari parkiran ke pantainya itu ya turun tebing lumayan tinggi dan jalannya lebih parah karena masih jalan setapak tanah pinggirnya jurang, hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Weks enggak sambil tegang doang tapi sambil merem melek malahan hahaha *sambil ngantuk maksudnya

      Tinggi banget, ah enggak ada fotonya enggak sempet fotoin hehe. Jadi dari parkiran itu turunin tangga dulu, habis itu turunin tebingnya gitu. Tapi yah jalanannya udah lebih bagus dari yang Pantai Ngunggah sih kayaknya hehe

      Hapus
  2. berish ya pantainya.. eh tangga nya gk kelihatan jelas ya papa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersih banget mbak, walaupun jarang ada tempat sampah tapi pantainya beneran bersih mbak hehe. Aslinya sih kelihatan mbak, tapi di foto ku kayaknya sih nggak kelihatan hehehe

      Hapus
  3. Balasan
    1. Iya mbak, gelap soalnya jadi susah, ketutup tebing gitu hehe

      Hapus
  4. Hahaha... Papa ajarannya parah nih... hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah saya mah ngajarinnya yang baik-baik bang, kalau yang jelek-jelek mah enggak berani hehehehe

      Hapus
  5. wahahaaha kocak banget sih, jangan keceplosan loh ama Bule :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, padahal kalau ke Bali lagi mau ngomong gituan, gara-gara ada yang ngingetin, ya nggak jadi aja deh hehehe :D Btw, thank's for visit mas bro :)

      Hapus

Back to Top