Senin, 18 Mei 2015

Bola-Bali 4: Museum Blanco, Tempat Prewedding Raffi-Gigi Di Bali Yang Banyak Lukisan Cewek Telanjangnya!






Intro: Beberapa waktu yang lalu, ada pernikahan mewah yang telah diselenggarakan di negeri ini. Pernikahan yang menyita sangat banyak perhatian. Iya, pernikahan antara Raffi Ahmad dengan Nagita Slavina. Sampai-sampai, Komisi Penyiaran Indonesia kebakaran jenggot gegara ada salah satu stasiun televisi yang nyiarin secara penuh acara pernikahan mereka. Tapi, pas malam pertamanya kok nggak disiarin ya? Ah sudahlah, bukan itu kok yang mau Papa bahas. Papa cuman mau bahas salah satu tempat yang digunain kedua pasangan itu buat foto pra pernikahannya. Mau tau kayak gimana dalemannya tempat seksi itu? Apakah 34 atau 36B? Atau malah 36DD? Ah sudahlah, yang penasaran bisa pantengin terus penelusuran Papa kali ini kok. Yang enggak penasaran juga tetep boleh mantengin loooh :)
Ubud. Nama suatu daerah di Bali yang lagi-lagi masih sedikit wisatawan lokal yang enggak asing sama namanya. Lagi-lagi, Papa suguhin suatu nama yang lebih terkenal bule dari pada wisatawan lokal. Iya, Ubud. Daerah ini adanya di Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia. Di sana nggak ada pantai, otomatis nggak ada bule bikinian, apa lagi yang telanjang dada. Orang Indonesia mana suka! Ya nggak?! Di sana banyaknya museum. Lah, orang Indonesia mana yang suka berkunjung ke museum? Dikit kan ya?! Jadi, beruntunglah kamu yang baca ketikan Papa kali ini. Kamu dapet referensi tempat yang orang Indonesia sendiri nggak terlalu tertarik buat ke sana (saat ketikan ini dibuat looh). Eksklusif dong ya berarti? Oh jelas!

Kalau boleh Papa bilang sih, Ubud ini adalah kampungnya Bali. Ubud itu kampung, pelosok, kuno, nggak modern, nggak ada bule telanjang, nggak ada pantainya, isinya sawah-sawah. Nggak banget kan? Masa ke Bali malah ke kampungnya, ngelihatnya sawah-sawah pula. Nggak banget kan? Ya kan ya?

YAKIN NGGAK MAU KE TEMPAT GINIAN? Foto pinjem dari fabulousubud.com

Oke, Next!

Antonio Blanco ini adalah orang bule. Keturunan Amerika yang lahir di Filipina. Dia punya 4 anak. Salah satunya bernama Mario Blanco. Naaah, Mario Blanco ini punya anak cewek. Sumpah! Anaknya cantik banget! Papa mau lah kalau disuruh ngawinin, beneran deh mau! Apa ya ini bahasnya enggak banget! Gini aja deh, yang mau tau gimana cantiknya si Felicia Blanco, cari aja kali ya di google. Atau nggak, lihat-lihat galerinya di instagram boleh juga kok. Jangan lupa! Username instagramnya @bayutaufani

Kok jadi nggak jelas gini sih? Yaudah, ganti paragraf aja deh kalau gitu...

Intinya, Pak Antonio Blanco ini orang yang darahnya darah asing, bukan darah Indonesia. Tapi, si Antonio ini cinta banget sama Indonesia. Terlebih sama Bali, terlebih lagi sama Ubud. Gimana nggak cinta banget sama Indonesia, dia aja sampai rela pindah agama. Bahasan yang sensitif nih, nggak boleh ada yang tersinggung ya guys? Iya, Pak Antonio sampai rela pindah agama menjadi agama yang diakui keberadaannya di Indonesia, Hindu. Jangan tanya soal kewarganegaraan, agama saja berani beliau rubah, apa lagi cuman masalah kewarganegaraan. Cemen! Iya, Pak Antonio adalah warga negara Indonesia. Bukan Filipina, apa lagi Amerika, bukan! Biarpun darahnya darah Amerika dan Filipina, tapi beliau adalah Warga Negara Indonesia. Camkan itu!

Bukti cintanya kepada Indonesia yang lain adalah, si bapak ini rela kawin sama orang Indonesia. Orang kampung dari Ubud yang berprofesi sebagai penari. Kerennya lagi, si Antonio ini menghabiskan sisa hidupnya dengan tinggal di rumahnya yang dibangun di Ubud. Dia bikin rumah di sana yang dimana rumah itu adalah museum yang dikenal dengan nama Museum Blanco sekarang ini. Ada satu hal yang patut diteladani dari Antonio Blanco ini guys! Jadi gini, setelah ganti kewarganegaraan, terus kawin sama orang Indonesia, punya anak dan bikin rumah di Indonesia, kemudian pindah agama, pak Antonio pun rela mati di Indonesia. Nggak di bawa pulang ke asalnya sono. Beliau nggak dikubur, tapi dilaksanakan acara pamakaman sesuai agama yang dianutnya. Beliau dibakar, atau yang lebih tenar disebut sebagai ngaben. Udah pindah agama, ganti kewarganegaraan, kawin sama Ni Rondji yang notabene adalah orang pribumi, bikin rumah di Bali, sampai-sampai... mati pun di Bali. Cinta banget ya si Antonio Blanco ini sama Indonesia. Kalau kamu gimana?

Ya, kira-kita begitulah kisah hidup Antonio Maria Blanco!

Ini dia yang namanya Antonio Blanco. Foto pinjem dari fabulousubud.com

Museum Antonio Blanco ini terletak di bangunan yang dulunya jadi rumah Antonio Blanco selama masa hidupnya. Enggak usah susah-susah nyarinya, google maps udah ada kok. Tapi ya gps mah kadang sukanya nyasarin ya? Kalau lewatnya jalanan kampung, jalanan sempit nggak jelas, mending tanya orang aja. Orang Bali pada bisa ber-Bahasa Indonesia kok. Jadi, tenang aja!

Jangan sampai ya udah keburu meninggal tapi belum sempet buat nikmati suasana di Museum Blanco. Jangan nyesel deh ya. Jujur aja, Papa agak kesulitan untuk menerjemahkan suasana yang Papa rasakan ketika menginjakkan kaki di sana untuk menjadi sebuah kata-kata. Karena, yang menjadi patokan Papa adalah "Antonio Blanco yang sebegitu lamanya tinggal di Ubud dengan rasa cinta yang sangat besar terhadap Ubud saja tidak sempat menuangkan keindahan, kecintaan dan kenyamanan Ubud dalam sebuah kata. Beliau hanya mampu mengungkapkannya lewat lukisan-lukisan. Pertimbangannya adalah, "Masa Papa yang anak kemarin sore dan cuman beberapa jam di Ubud, berani menuangkan keindahan dan kenyamanan Ubud dalam sebuah kata?" Maka dari itu, kalimat yang mendeskripsikan keindahan dan kenyamanan Ubud yang dijabarkan secara rinci tidak terdapat pada ketikan Papa kali ini.

Masuk ke museumnya emang agak mahal, Rp30.000. Tapi kalau gratis welcome drink yang bisa ditukerin di Rondji Resto yang nyamannya kayak foto di atas, apa iya mahal?

Oke, balik lagi ke Rafii-Gigi. Jadi, kedua sejoli itu pernah melakukan sesi pemotretan yang salah satu latar tempatnya adalah rumah Pak Antonio ini. Foto-foto yang waktu itu pernah sering muncul di TV, dijepret di tempat yang orang Indonesia lainnya kebanyakan enggak mau ngunjunginnya, sungkan, enggak guna dan enggak penting buat dikunjungi. Salut buat Raffi dan Gigi yang mau mengabadikan momen penting dalam kehidupannya di tempat ini. Selain menjadi nilai tambah buat kedua pasangan itu (Karena tempat ini sangat fotogenik, jadi pas banget buat foto-foto), juga jadi nilai tambah bagi Museum Blanco untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas. Begitu juga tentang sejarah hidup Pak Antonio yang dimana rasa cintanya terhadap Ubud (Bali) (Indonesia) mungkin terasa jauh lebih besar dari pada cinta warga negara Indonesia asli terhadap negaranya sendiri.

Noh! Latar tempatnya di cek, terus bandingin sama dua foto yang bakalan Papa bagiin di bawah ini. Foto pinjem dari the-leonardi.com

 


Oh ya, ada satu lagi yang unik dari museum ini, yang jelas mah keunikannya enggak bakalan dimiliki oleh museum lainnya. Di dalam museum akan banyak tersaji lukisan dari sang maestro (Antonio Blanco) yang sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Tersaji juga penghargaan yang pernah sang maestro dapatkan selama masa hidupnya. Ada bagian museum yang "nyeni" banget, yaitu ruangan yang sengaja didesain sedemikian rupa, sehingga menyerupai suasana nyata saat sang maestro sedang menggoreskan kuas di atas kanvas pada zaman dahulu.

Noh, Raffi Gigi aja fotonya di tempat yang deskripsinya ada diparagraf atas loh! Foto pinjem dari the-leonardi.com

Udah? Gitu doang uniknya? Nggak ada beda kali ya sama galeri-galeri seniman lainnya?

Eittt tunggu dulu...

Yang unik dari museum ini akan dibahas dalam paragraf kali ini. Jadi gini, bagian yang paling unik itu tersaji di dalam bangunan utamanya. Ini nih yang bikin mata wisatawan Indonesia pada suka, terutama para cowok, terutama lagi yang otaknya udah tercemar. Soalnya, di sana terdapat area yang hanya diperuntukkan bagi yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Iya, banyak lukisan bernuansa bokep di sana. Sekali lagi ya, lukisan bernuasa bokep! Iya, bokep! Jadi, di bangunan utamanya itu, banyak lukisan yang modelnya perempuan bertelanjang ria. Ada banyak lukisan yang bisa dengan jelas disaksikan dan ditebak sedang menampilkan dua gunung indah ciptaan Tuhan beserta tonjolan kecil yang jadi kesukaannya dedek bayi (Etapi, bapaknya bisa jadi suka juga sih :D ), rawa-rawa lebat di sela-sela kaki, juga beserta dengan goa-nya. Serius! Bagian-bagian yang bisa bikin otak berimajinasi liar itu terlihat dengan jelasnya. Mana ngangkang pula!

Tapi, bukan maestro namanya kalau cuman bisa menampilkan hal yang katanya tabu tersebut. Lukisan yang katanya erotis itu dikemas dalam balutan seni yang menandakan kepiawaian sang pembuatnya. Sehingga, ketika lukisan-lukisan itu dipandangi, tidak akan meninggalkan kesan erotis yang terlalu banyak. Jadi, biarpun bagian dada diumbar, paha diobral, lubang kenikmatan dibiarin terbuka, tapi nggak bikin celana tiba-tiba jadi sempit kok. Serius! Lukisannya nggak bikin titit jadi keras terus berdiri kok, santai aja :D

Papa mah taat aturan, jadi ya nggak punya foto di dalam bangunan utama museumnya. Oh ya, foto di atas adalah bagian dalam Museum Blanco, tapi bukan dibagian utamanya. Terus di ruangan itu juga nggak ada larangan buat foto kok. Kamu yakin nggak mau foto-foto di sana?

Jadi, kamu nggak mau ke Museum Antonio Blanco yang ada di Ubud ini apa? Kamu masih nganggep kalau Ubud masih kalah menarik dari pada pantai yang banyak bule bikiniannya apa? Nggak malu apa sama Pak Antonio yang sampai akhir hidupnya pun di sana?

Yuk, nikmatin ketenangan dan keindahan Ubud?! Jangan lama-lama! Lekas angkat ranselnya!


Etapi... mendingan jangan ke Museum Antino Blanco deng! Jangan ke sana! Serius, Papa saranin mending jangan ke sana! Iya, jangan ke sana kalau cuman mau ngelihat lukisan telanjang! Sia-sia! Di google banyak. Jangan ke sana kalau cuman mau mengabadikan lukisan perempuan telanjang dalam balutan kamera mu! Soalnya, di sana terdapat pengumuman yang jelas tidak diperbolehkannya pengambilan gambar dilakukan, khususnya di bagian utama museum. Jadi, buat apa angkat ranselnya kalau cuman mau yang kayak gitu? Mending masukin lagi bajunya ke dalam lemari!

Di sana juga bisa mainan sama burung-burung cantik yang penurut ini loh guys. Itu burung, bukan titit!

Ingat ya! Museum Blanco ini bukan tempat pemuas nafsu. Lebih baik datang ke sana dengan niat merasakan seberapa nyamannya Ubud. Yang pada kenyataannya, bisa sampai bikin Pak Antonio rela melakukan hal seperti tersebut di atas. Yakin lah, suasana di Ubud jauh lebih menarik dari pada "cuman" mandangin lukisan perempuan telanjang!

Info lain mengenai Museum Blanco bisa dilihat di Detik Travel, Wikipedia


Yuks, temenin Papa duduk cantik di depan bangunan utama Museum Blanco yang cantiknya ngalahin Miyabi ini?

Oke, Akhir kata, Salam buat "Papa"!

Bayu Taufani Haryanto
@bayutaufani
@papabackpacker

Show comments
Hide comments
20 komentar:
Write comment
  1. rugi kalo ke bali liat lukisan cewek nudis diam begitu doang, kalo ada yg bisa gerak2 ngapain cuma liat yg cuma lukisan, hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaah nggak ada yang nawarin bro waktu ke sana. Jadi ya nggak tau gimana nyarinya. Mungkin itu kali ya salah satu alasannya hahaha

      Hapus
  2. belum sempet kesini waktu ke bali kemarin ;(


    bhay
    www.travellingaddict.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kalau belum sempet berarti tandanya disuruh ke Bali lagi itu hehehehe

      Hapus
  3. instagramnya kirain username nya si ceweknya ga taunya usernamenya si papa hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaah selakian promo bang. Yaaah enggak di follow nih, follow doong bang hehehe

      Hapus
  4. Bali memang ngga ada habisnya untuk di bahas, jaid pengen prewed disini :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, banyak banget yang belum terjamah hehehe. Wah bisa tuh bang, tempatnya oke banget buat foto-foto hehehe.
      Btw, makasih sudah mampir hehehe

      Hapus
  5. Heuh ._. ya ampun -_- epic banget museumnya ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa keren banget museumnya. Apalagi dibagian utama museumnya. Lebih keren lagi, makanya Raffi sama Gigi dibela-belain buat foto prewed di sana. Jadi, musti ke museumnya deh kayaknya hehehe

      Hapus
  6. Duh, ini malah dipancing buat kesana beneran. semakin penasaran kan -_- culik aku bang wkwkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya karena emang keren banget museumnya, masih jarang juga orang lokal yang ke sana. Jadi kan, berasa eksklusif giti kalau bisa nginjekin kaki di sana. Packing... packing, siapin pakaiannya, cepetan berangkat hehehe

      Hapus
  7. wahahahaha duh ini, duuuuuh alaaaah :D packing packing ah, besok kuliah *ini malah nggak nyambung wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laaaah jangan kebanyakan kuliah, pusing ntar hehehehe

      Hapus
  8. Nah ini :D setuju aku mas :D makanya, harus traveling ini :D wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaaaah, mumpung masih libur kuliahnya kan ya hehehehe
      Ayo ayo, segerakan lah untuk traveling hehe

      Hapus
  9. Wahahaha bener banget mas :D tapi travelingnya di tempat deket-deket dulu sih ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe. Iyaaa sama lah, deket-deketan aja. Buat ngelatih pantatnya biar kuat kalau diajak jauh-jauh hehehehe

      Hapus
  10. Wahahahaha kenapaaaaa jadiii ke pantat massss. kenapaaaa? wkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu dia, yang paling berkorban bagian itu soalnya hehehe

      Hapus

Back to Top