Bayangkan ini: Hari raya Idul Adha tiba. Suara takbir menggema. Anak-anak sibuk bertanya, "Ayah, kenapa sapi itu disembelih?" atau "Kenapa kita berqurban, Bu?" Momen seperti ini adalah saat yang sangat tepat untuk memperkenalkan anak pada makna qurban, bukan sekadar ritual menyembelih hewan.
Banyak orang dewasa pun kadang lupa, bahwa inti dari qurban adalah keikhlasan, ketaatan dan kepedulian sosial. Kita meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang diuji untuk "mengorbankan" anaknya sebagai bentuk ketaatan mutlak kepada Allah.
Dalil Al-Qur'an:
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'" — (QS. As-Saffat: 102)
Hadis:
"Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan qurban." — (HR. Tirmidzi)
Anak-anak adalah peniru ulung. Jika sejak kecil mereka diperkenalkan pada nilai-nilai seperti empati, berbagi dan ketaatan kepada Allah, maka kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dan peduli terhadap sesama.
📢 Yuk, ajarkan nilai qurban pada anak bukan hanya lewat cerita, tapi juga dengan meneladani langsung!
Berqurbanlah melalui lembaga resmi seperti Laznas PYI Yatim dan Zakat, agar hewan qurban Anda sampai ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan, bahkan hingga pelosok negeri.
Qurban Bukan Sekadar Potong Hewan
Banyak orang dewasa pun kadang lupa, bahwa inti dari qurban adalah keikhlasan, ketaatan dan kepedulian sosial. Kita meneladani kisah Nabi Ibrahim AS yang diuji untuk "mengorbankan" anaknya sebagai bentuk ketaatan mutlak kepada Allah.
Dalil Al-Qur'an:
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'" — (QS. As-Saffat: 102)
Cara Sederhana Mengenalkan Qurban ke Anak
- Cerita Sebelum Tidur
Ceritakan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail dalam bentuk cerita menarik. Gunakan boneka atau gambar agar lebih mudah dipahami anak. - Ajak Mereka Saat Proses Qurban
Libatkan anak dengan cara yang sesuai usianya. Misalnya, melihat hewan qurban, ikut menulis label pembagian daging atau membantu membungkus. - Libatkan Anak dalam Berbagi
Ajak anak mengantarkan daging qurban ke tetangga. Mereka akan belajar bahwa qurban juga tentang berbagi, bukan cuma menyembelih. - Diskusi Ringan Setelahnya
Setelah semuanya selesai, tanya pendapat mereka. "Apa yang kamu rasakan waktu berbagi tadi?". Ini cara yang baik untuk memperkuat nilai qurban.
Hadis:
"Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan qurban." — (HR. Tirmidzi)
Mengapa Ini Penting?
Anak-anak adalah peniru ulung. Jika sejak kecil mereka diperkenalkan pada nilai-nilai seperti empati, berbagi dan ketaatan kepada Allah, maka kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dan peduli terhadap sesama.
📢 Yuk, ajarkan nilai qurban pada anak bukan hanya lewat cerita, tapi juga dengan meneladani langsung!
Berqurbanlah melalui lembaga resmi seperti Laznas PYI Yatim dan Zakat, agar hewan qurban Anda sampai ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan, bahkan hingga pelosok negeri.
🛒 Pesan hewan qurban Anda kini makin mudah melalui platform digital resmi Laznas PYI pada link sedekah.pantiyatim.or.id/qurban dan nantikan qurban Anda dijalankan dengan amanah dan tepat sasaran!
Tidak ada komentar:
Write comment